Suara.com - Pekerja seks sering menghadapi banyak tantangan, mulai dari kriminalisasi, kekerasan, dan stigma. Tidak banyak orang yang memerhatikan mereka.
Tetapi tidak bagi seorang mantan koki yang satu ini, Nikeisah Newton. Ia ingin memastikan bahwa mereka setidaknya bisa mendapatkan makanan sehat.
Dilansir Metro, perempuan berusia 38 tahun dari Oregon, Amerika Serikat (AS) ini memulai bisnis makanan sehat dengan layanan antar bernama Meals 4 Heels yang ditujukan kepada para pekerja seks yang harus pulang larut malam.
Ide itu datang, kata Nikeisah, ketika dia membuat makanan untuk temannya yang bekerja sebagai penari striptis. Kelezatan makanan buatannya tidak hanya dicicipi temannya tetapi juga para perempuan yang bekerja bersamanya di klub.
Baca Juga: Pengesahan RUU PKS Ditunda, Akan Dibahasan Periode Selanjutnya
Dengan sebagian besar restoran tutup saat larut malam, dan yang lain menawarkan pilihan tidak sehat seperti sayap ayam dan kentang goreng, Nikeisah melihat celah pasar makanan sehat.
Dia sekarang membuat bisnis memberikan makanan sehat kepada pekerja seks di Portland, yang dikenal sebagai 'strip club city' AS, karena memiliki klub per kapita terbanyak di negara ini.
"Jika para penari striptis ini makan masakan saya, mereka tidak akan dibiarkan kelaparan. Mereka dapat bekerja, memanjat tiang, berputar-putar dan tidak merasa kembung atau penuh gas di perutnya," kata dia.
Sementara kata dia, menu-menu yang dinual di klub malam, sebagian besar dibuat untuk para lelaki, penuh dengan hidangan berat. Nikeisah bertanya-tanya mengapa butuh waktu lama bagi seseorang untuk membuat konsep ini.
"Saya punya banyak teman yang adalah pekerja seks atau penari striptis. Pekerjaan ini distigmatisasi dan dipandang rendah oleh banyak orang. Tapi saya melihat kemanusiaan dalam pekerja seks, melihat mereka sebagai manusia, bukan hanya sesuatu untuk kebutuhan Anda," jelasnya.
Baca Juga: Geruduk DPRD Jabar, Massa Lintas Iman Tuntut RUU PKS Segera Disahkan
Nikeisah menawarkan empat jenis makanan sehat bernama ‘I Like To Cha Cha’, ‘Gettin That Paper’ (The GTP), ‘Verbal Tipper’ dan ‘Vegan Fregan’. Setiap mangkuk berharga 15 dolar AS atau sekitar Rp 212 ribuan dan belum termasuk tip.
Dalam satu minggu, dia menerima sekitar 20 pesanan dari para pekerja seks. Bisnis Nikeisah masih baru dan dia menjalankannya sendiri. Setiap akhir pekan, dia bekerja sampai jam 3.30 pagi, mengantarkan makanan ke klub.
"Ini adalah bisnis milik perempuan berkulit hitam. Saya stres, saya mendapatkan kecemasa,n tetapi saya juga gembira dengan sukacita dan saya menangis," katanya.
Nikeisah menambahkan bahwa dia berharap bisa melebarkan bisnisnya ke seluruh negeri, karena menurutnya, kesehatan para pekerja seks sangat penting.