Menyimak Angkor di Masa Silam, Potret Keelokan Bayon Temple Kamboja

Jum'at, 27 September 2019 | 17:50 WIB
  • (Wikimedia Commons Joker Trekker)
    (Wikimedia Commons Joker Trekker)
  • (Wikimedia Commons Harald Hoyer)
    (Wikimedia Commons Harald Hoyer)
  • (Wikimedia Commons Diego Delso)
    (Wikimedia Commons Diego Delso)
  • (Wikimedia Commons Aneta Ribarska)
    (Wikimedia Commons Aneta Ribarska)
  • (Wikimedia Commons Krzysztof Golik)
    (Wikimedia Commons Krzysztof Golik)
  • (Wikimedia Commons Joker Trekker)
  • (Wikimedia Commons Harald Hoyer)
  • (Wikimedia Commons Diego Delso)
  • (Wikimedia Commons Aneta Ribarska)
  • (Wikimedia Commons Krzysztof Golik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terdapat sekitar 216 ukiran wajah raksasa pada Bayon Temple, salah satu candi terpopuler di Angkor, Kamboja.

Menyambangi candi ikonik ini, akan kita simak beragam relief yang menyimbolkan wajah para dewa hingga beragam peristiwa dan lanskap di masa silam.

Bayon Temple seperti halnya candi-candi yang tersebar di Angkor, juga sempat mengalami peralihan status keagamaan dari candi Buddha menjadi candi Hindu, sebelum akhirnya kembali difungsikan sebagai candi Buddha.

Mulanya, Bayon Temple merupakan candi Buddha yang dibangun pada masa pemerintahan Raja Jayavarman VII, sekitar abad ke-12 hingga ke-13.

Saat tampuk kekuasaan jatuh pada Raja Jayavarman VIII, candi ini dialihfungsikan sebagai candi Hindu hingga peralihan kekuasaan berikutnya membuat Bayon Temple kembali difungsikan sebagai candi Buddha sampai hari ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI