Suara.com - Surabaya dikenal memiliki julukan Kota Pahlawan. Sesuai namanya pula, kota ini memiliki sejarah panjang yang berhubungan dengan perjuangan para pahlawan.
Tidak heran, aneka jenis monumen bersejarah pun bisa ditemukan menghiasi kota Surabaya. Bukan cuma untuk mempercantik kota, monumen-monumen ini juga berfungsi sebagai pengingat.
Setiap harinya, banyak wisatawan berkunjung ke monumen-monumen ini. Selain untuk melihatnya secara langsung, wisatawan juga tak lupa berfoto untuk mengabadikan momen mereka di Kota Pahlawan.
Namun, sudahkah Anda tahu bagaimana kisah maupun sejarah di balik deretan monumen terkenal di Surabaya?
Baca Juga: Kalau ke Surabaya, Antre Nasi Babat Madura Super Enak di Sini...
Dirangkum dari berbagai sumber, yuk kenalan lebih dekat dengan 5 monumen bersejarah di Surabaya.
Tugu Pahlawan merupakan salah satu monumen bersejarah sekaligus ikon dari Kota Surabaya. Monumen ini memiliki tinggi 41 meter (45 yard), 10 lengkungan, dan 11 ruas pada tubuhnya.
Ya, angka-angka tersebut bukan asal dipilih. Alih-alih, Tugu Pahlawan melambangkan tanggal 10 November 1945 (10/11/1945) atau saat peristiwa Pertempuran 10 November terjadi. Monumen ini sendiri diresmikan pada tahun 1952 oleh Presiden Soekarno.
Selain tugu yang berbentuk seperti paku terbalik, wisatawan juga dapat berkunjung ke bangunan menyerupai piramida yang ada dekat Tugu Pahlawan. Piramida itu sendiri adalah museum yang berisi sejarah Surabaya, termasuk suara Bung Tomo kala menyemangati pahlawan.
Baca Juga: Sejarah Viaduk Tugu Pahlawan, Lokasi Insiden Surabaya Membara
2. Parasamya Purnakarya Nugraha
Tak perlu jauh-jauh, ada monumen Parasamya Purnakarya Nugraha yang terletak tepat di seberang Tugu Pahlawan.
Monumen ini merupakan penghargaan bagi kabupaten/kota atau provinsi yang berhasil di bidang pembangunan. Parasamya Purnakarya Nugraha diberikan kepada Jawa Timur, sementara monumennya didirikan di titik nol km kota Surabaya.
Monumen ini sendiri memiliki wujud gabungan aneka kesenian khas Jawa Timur, seperti penari Remo, penari Gandrung, Reog, hingga karapan sapi.
3. Patung Suro dan Boyo
Patung yang merupakan simbol kota Surabaya ini pasti sudah tidak asing bagi travelers. Pasalnya, patung ini menggambarkan asal nama kota Surabaya, yaitu Suro dan Boyo.
Kata "suro" atau sura sendiri berarti ikan hiu, sementara "boyo" adalah buaya. Konon, hal ini berkaitan dengan kisah pertarungan antara Adipati Jayengrono dan Sawunggaling.
Monumen ini sendiri menjadi salah satu yang paling ikonik, dan senantiasa dicari wisatawan saat berkunjung ke Kota Pahlawan.
4. Monumen Bambu Runcing
Layaknya Tugu Pahlawan, monumen Bambu Runcing di Jalan Panglima Sudirman merupakan bentuk apresiasi atas perjuangan arek-arek Surabaya melawan sekutu pada 10 November 1945.
Bambu Runcing ini menggambarkan senjata yang dipakai para pahlawan dalam menghadapi penjajah waktu itu. Di sini, ada 5 bambu runcing dengan ketinggian berbeda yang dapat memancarkan air mancur.
5. Monumen Jalesveva Jayamahe
Terakhir, ada monumen Jalesveva Jayamahe. Nama monumen ini berarti "Di Laut Kita Berjaya", yang mana merupakan motto dari TNI AL Indonesia.
Monumen ini memiliki bentuk perwira TNI AL dengan tinggi 30,6 meter yang sedang menatap lautan. Sementara, gedung di bawah monumen tersebut berfungsi sebagai museum TNI AL.