Suara.com - 4 Fashion Item yang Punya Dampak Sosial, Ada yang dari Tempe!
Item-item fashion seperti baju, tas, dan sepatu tidak lagi hanya dijadikan sebagai penunjang penampilan. Tentunya pilihan pakaian dan padu padan aksesoris memiliki peranan penting dalam gaya berpakaian sehari-hari dan mencerminkan kepribadian seseorang.
Akan tetapi, jarang sekali diketahui cerita di balik fashion item yang dipakai. Seperti siapa yang membuat, proses pembuatan, hingga material. Nah! Saat ini ada beberapa fashion item yang tidak hanya membuat kamu lebih stylish tetapi juga bisa memberikan dampak sosial yang baik tentunya.
Mau tahu apa saja? Yuk, cek rangkuman Suara.com dari siaran pers Bank DBS.
Aksesoris Stylish dari Jamur Tempe
Baca Juga: Bisnis Fashion, Impian Fenita Arie Sejak Awal Karier Akhirnya Terwujud
Fashion item yang terbuat dari bahan dasar kulit hewan masih menjadi andalan bagi beberapa brand besar. Akan tetapi, untuk memproduksi fashion item dengan bahan dasar kulit hewan asli membutuhkan beberapa bahan kimia pendukung yang berpotensi mencemari lingkungan. Untuk itu, Mycotech, wirausaha sosial asal Bandung menggunakan limbah pertanian berbahan dasar jamur tempe sebagai pengganti kulit yang dinamakan Mylea (Mycelium Leather).
Kulit Mylea ini tidak kalah stylish dan juga tahan lama seperti kulit hewan. Menggunakan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan membuat fashion item seperti tas tangan, watch strap dan dompet dari Mycotech ramah lingkungan. Sebelumnya MyCotech telah membuktikan bahwa jamur Mylea juga dapat digunakan untuk bahan bangunan yang tidak kalah kokoh dengan produk pertambangan. Mereka berusaha menciptakan pengganti gypsum sebagai bahan bangunan menjadi jamur di mana proses produksinya diatur secara inklusif. Petani berskala kecil direkrut sebagai rekan untuk mendapatkan penghasilan tambahan dari limbah pertanian yang sebelumnya tidak pernah mereka anggap berharga.
Tas Anyaman Klasik karya Mama-mama Flores
Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) terkenal dengan keindahan alam yang sangat memanjakan mata. Selain itu, dibalik keindahan alam tersebut terdapat pula warisan budaya Indonesia berupa kerajinan anyaman yang sudah turun temurun digeluti oleh para ibu di NTT. Melihat keindahan warisan budaya anyaman, Du’Anyam, wirausaha sosial asal Jakarta memperkenalkan serta melestarikan budaya anyaman Flores kepada masyarakat luas dengan desain-desain yang modern dan stylish.
Du’Anyam bertujuan ingin mengentaskan kemiskinan di daerah Flores melalui pemberdayaan perempuan di daerah pedesaan di Indonesia yang memiliki keterampilan tenun anyaman tradisional tetapi belum memiliki akses pasar yang memadai. Du'Anyam mampu menjembatani kesenjangan ini bagi para pengrajin, selain itu juga memberi mereka akses keuangan ke layanan kesehatan dan gizi yang lebih baik. Du’Anyam bersama lebih dari 500 wanita di pulau Flores memproduksi berbagai produk anyaman untuk fashion, home living dan souvenir. Fashion item yang paling populer adalah pouch anyaman, bucket bag dan dompet anyaman yang etnik dan juga unik.
Baca Juga: Termasuk Animal Print, 4 Tren Fashion Musim Gugur Menurut Anna Wintour
Pakaian Nyaman dari Bahan Organik yang Timeless
Tidak banyak yang mengetahui cerita dibalik pakaian yang kita kenakan, apalagi mengenal tokoh yang membuat pakaian yang kita pilih dan beli di toko maupun online store. Nah, brand SukkhaCitta menghadirkan ragam pakaian dan aksesoris yang timeless, simple dan tahan lama hasil dari pengrajin desa di daerah Jawa dan Flores.