Suara.com - Di medan perang yang serba telisik dan rahasia, selalu ada kemungkinan racun dalam setiap makanan para petinggi negara. Tak terkecuali Adolf Hitler, sosok paling andil dalam Perang Dunia yang begitu dibenci sekaligus dipuja pengikutnya.
Dan di antara sederet percobaan rencana pembunuhan Hitler di meja makan, belasan wanita mempertaruhkan nyawa setiap harinya. Mereka para pencicip makanan Sang Fuhrer, yang selalu lebih dekat dengan maut seperti halnya para serdadu di medan perang.
Margot Wolk (96) salah satu pencicip makanan Hitler merupakan salah satu yang paling beruntung, ia selamat dari sekian percobaan rencana pembunuhan Sang Fuhrer.
Lantas, setelah sekian purnama bungkam dan menutup jati dirinya, sang taster makanan terakhir angkat suara. Pada berbagai media, Margot menceritakan pengalaman pahitnya.
Baca Juga: Siapa Pimpin Pasar Layanan Pesan-Antar Makanan di Indonesia? GooFood...
''Saya belum pernah bertemu langsung dengan Hitler namun setiap hari saya harus bertaruh nyawa untuknya,'' ujar Margot seperti dikutip Suara.com dari Telegraph.
Menjadi pencicip makanan bagi penguasa Jerman itu sebenarnya bukanlah pilihan hidup yang diinginkan Margot.
Saat itu tahun 1941, Margot yang bukan seorang Nazi, terpaksa meninggalkan kehidupannya di Berlin. Apartemen tempat ia dan suaminya, Karl diledakkan pasukan SS.
Keduanya lantas melarikan diri menuju kota asal ibu mertuanya di Parcz, Polandia. Namun nahas, kawasan yang disulap jadi pangkalan militer Hitler ini tak lebih baik dari Berlin.
Margot dan suaminya ditangkap. Mereka dipisahkan.
Baca Juga: 3 Makanan Legendaris Khas Pontianak Ini Asli Manjakan Lidah!
Margot bersama wanita muda lainnya dibawa ke markas Hitler dengan paksa dan dijaga ketat di Prusia selama Perang Dunia II.