Suara.com - Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat memastikan, pengembangan objek wisata air tidak akan mengganggu pemeliharaan Sumber Daya Alam (SDA) dan akan dilakukan sesuai regulasi. Nantinya, bangunan terapung yang akan dibangun di sejumlah situ, waduk, dan saluran multifungsi, tidak bersifat permanen.
"Bangunan terapung di atas badan air itu, nantinya tidak permanen, karena dibangun tanpa fondasi. Sesuai izin Ditjen SDA Kementerian PUPR RI, bangunan terapung tidak boleh mengganggu pemeliharaan dan merusak keaslian," ujar Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, Linda Al Amin, dalam Jabar Punya Informasi (Japri) ke-42 di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (19/9/2019).
Menurut Linda, pihaknya akan fokus merevitalisasi empat destinasi wisata air, yakni Sungai Kalimalang (Bekasi), Situ Ciburuy (Kabupaten Bandung Barat), Situ Rawa Kalong (Kota Depok), dan Waduk Dharma (Kabupaten Kuningan).
Untuk revitalisasi Sungai Kalimalang, kata Linda, akan dilakukan pembangunan untuk bagian luar badan air pada 2019, seperti taman, jalan setapak, monumen, dan tiang bendera. Sedangkan pada 2020, akan dibangun zona bermain anak, kolam dangkal, sampai ruang ngariung.
Baca Juga: Ridwan Kamil : Program Keumatan untuk Masyarakat yang Lebih Baik
"Groundbreaking pembangunan bagian luar badan air tersebut direncanakan digelar pekan depan," kata Linda.
Kemudian revitalisasi Situ Ciburuy tahun ini fokus pada pembenahan gerbang masuk dan taman. Pembangunan bangunan terapung, pasar apung, restoran, jembatan, rencananya dilakukan pada tahun 2020.
Untuk revitalisasi Situ Rawa Kalong tahun ini meliputi, pembangunan tembok penahan tanah, penataan ruang terbuka, taman, dan tempat parkir. Untuk bangunan terapung, seperti amphitheater, plaza, dan pasar terapung, akan dibangun tahun depan.
Pun demikian dengan revitalisasi Waduk Dharma. Pada 2019, revitalisasi mencakup pembenahan pintu gerbang, taman terbuka, dan akses, sementara pada 2020, Waduk Dharma akan dilengkapi dengan gedung serba guna, camping ground, menara air, dan jalan terapung.
Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Jabar, Eddy Nasution mengatakan, pengembangan wisata air dilakukan untuk meningkatkan kepariwisataan Jabar dan melestarikan budaya Tanah Pasundan.
Baca Juga: Ridwan Kamil Resmikan Daerah Irigasi Leuwisapi untuk Irigasi Pertanian
"Budaya Jabar sebenarnya sangat lekat dengan air, jadi sudah sewajarnya wisata air kita kembangkan," katanya.