Suara.com - Seorang pelatih kebugaran asal Tottenham menggebrak dunia kebugaran karena menjadi pelatih wanita pertama yang mengenakan hijab di Inggris. Wanita bernama Shazia Hossen ini ternyata memiliki segudang prestasi yang bikin kita terkagum-kagum.
Dilansir dari Evening Standart, usia remaja tak menghalangi Shazia untuk memulai dunia bisnis. Saat berumur 19 tahun, ia sudah meluncurkan merek fesyen untuk olahraga bernama Strong Habibti (SH) Athletics.
Busana ini diluncurkan karena Shazia merasa baju olahraga yang muncul di pasaran selama ini kurang sesuai dipadankan dengan hijab. Merek fesyen itu langsung ludes di hari pertama peluncurannya.
Pada 2018 kemarin, merek fesyen besutan Shazia bahkan sudah dipamerkan dalam ajang London Fashion Week.
Baca Juga: Fatima Al Kaabi, Perempuan Berhijab Termuda yang Menciptakan Robot
Melihat segudang prestasi yang ditorehkan Shazia, tak heran jika ia kembali disebut sebagai pelatih wanita inspiratif. Shazia dianggap berani mendobrak budaya di lingkungan pusat kebugaran Inggris karena mengenakan hijab.
"Aku terus-menerus membenahi kerudungku dan bertanya-tanya apakah ada yang melihatku dengan tatapan yang aneh," ujar wanita yang menjadi brand ambassador Nike Pro Hijab tahun 2017 ini.
Rupanya tatapan aneh yang ia takutkan tak terjadi. Shazia mengatakan, kebanyakan orang justru tak ada yang peduli pada penampilannya. Kekhawatirannya pun sirna seiring berjalannya waktu dia melanjutkan memakai hijab.
"Mereka mungkin menunjukkan rasa kagum awalnya atau melirik saya keluar dari rasa ingin tahu, tapi intinya adalah hal itu tidak masalah," kata Shazia.
Meski begitu, menjadi pelatih kebugaran berhijab memang tidak mudah. Hal ini diakui sendiri oleh Shazia ynag menyebut intimidasi itu dengan istilah gym-timidation.
Baca Juga: Intip Ketangguhan Nor Diana, Pegulat Berhijab Pertama di Dunia
"Untuk wanita berhijab, akan menjadi tidak nyaman berlatih di depan pria, memang tidak ada banyak tempat aman," ujarnya.