Suara.com - Mungkin selama ini kita bingung mengapa sebuah busana, khususnya adibusana haute couture bisa dipatok dengan harga fantastis. Satu picisnya bahkan bisa mencapai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
Fyi, menurut situs Couture Notebook, tak sembarang rumah mode yang bisa memakai nama 'haute couture' karena harus memperoleh persetujuan dulu dari French Ministry of Industry.
Label atau desainer yang sudah mendapat predikat haute couture di antaranya adalah Chanel, Christian Dior, Givenchy, dan Jean Paul Gaultier.
Dalam mempertahankan status tersebut, kinerja rumah mode akan mendapat evaluasi setahun sekali. Penilaian mencakup seberapa banyak busana dipesan hingga syarat sedikitnya harus memiliki 15 karyawan yang bekerja di sebuah atelier atau studio.
Baca Juga: Setelah Seruan Boikot dan Hujatan, 3 Rumah Mode Minta Maaf ke China
Selain itu, rumah mode bersangkutan pun harus rutin menggelar fashion show dua kali setahun di Paris Fashion Week.
Harga busananya sendiri akan bergantung pada seberapa rumit pengerjaan, banyaknya detail yang diaplikasikan, dan nama rumah mode itu sendiri.
Tentunya, setiap busana memiliki keunikan tersendiri dengan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Salah satunya jas hitam bersiluet tuksedo dengan kerah berbahan satin.
Menurut penjahit Chanel yang bernama Jacqueline, menjahit di atas kain satin bukanlah perkara yang mudah.
"Orang yang membuatnya memiliki tangan yang luar biasa," kata Jacqueline.
Baca Juga: Akibat Ukuran Payudara, Model Cantik Ini Ditolak Rumah Mode
Perlu diketahui, pembuatan satu buah busana saja bisa memakan waktu sampai 700 jam. Tak heran, rumah mode seperti Chanel bisa membanderol busana mulai dari harga USD 40.000 atau Rp 560 jutaan.