Suara.com - Dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1984, Masjid-Katedral Cordoba menjelma sebagai salah satu bangunan bersejarah paling diperhitungkan di Negeri Matador.
Di balik pesona arsitekturnya nan khas dan menawan, masjid-katedral ini juga memiliki sejarah nan tak kalah menarik, sebab dibangun di atas tanah bekas gereja, lalu masjid berdiri menjalankan fungsinya sebagai tempat ibadah umat Muslim tatkala Islam menguasai Cordoba, Andalusia. Terakhir, Masjid Cordoba kemudian beralih fungsi menjelma gereja Katolik hingga hari ini.
Dibangun pada tahun 784 saat era kejayaan Islam di Cordoba oleh Emir Abd al-Rahman I, dahulu tanah masjid ini merupakan tanah gereja Katolik Visigoth peninggalan Kerajaan Visigoth.
Seiring berjalannya waktu, Masjid Cordoba saat itu sempat mengalami beragam renovasi dan perluasan. Tak terkecuali tambahan menara masjid pada tahun 951.
Baca Juga: EcoMasjid, Konsep Masjid yang Mempunyai Kepedulian Terhadap Lingkungan
Sebagai tempat peribadatan umat Muslim, masjid ini menjalani fungsinya hingga Cordoba kembali dalam pengaruh Katolik pada tahun 1236 saat Reconquista terjadi.
Bangunan masjid kemudian difungsikan sebagai gereja Katolik Diosese Cordoba hingga hari ini. Tak ayal, bangunan bersejarah ini kiwari disebut sebagai Masjid-Katedral Cordoba.
Saat memasuki pintu utama masjid, akan kita temukan taman jeruk, menara jam, hingga mihrab yang didekorasi mosaik emas dan 856 kolam yang menghiasi ruang utama masjid.
Dengan segenap keelokannya, masjid-katedral ini menjelma magnet pariwisata setempat.
Baca Juga: Turki Bakal Rombak Pabrik Bir Legendaris Jadi Masjid