Hari Valentine Jepang saat September, Hadiahnya Bukan Cokelat tapi Lingerie

Senin, 16 September 2019 | 17:15 WIB
Hari Valentine Jepang saat September, Hadiahnya Bukan Cokelat tapi Lingerie
Kado Valentine. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini, Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang identik dengan tanggal 14 Februari. Saat Hari Valentine tiba, orang-orang akan saling memberikan cokelat atau hadiah ke orang terkasih.

Namun, aturan tersebut tidak berlaku di Jepang. Alih-alih, para penduduk Negeri Sakura punya tradisi Valentine yang sedikit berbeda dari negara lain.

Bukannya saling memberi hadiah ke pasangan, tanggal 14 Februari adalah saat ketika perempuan Jepang memberi cokelat ke laki-laki. Tradisi memberi cokelat ini juga berlaku pada siapa saja, baik pasangan atau sekadar teman.

Kemudian, satu bulan setelahnya pada White Day (14 Maret), ganti kaum lelaki yang diminta untuk memberikan cokelat kepada perempuan.

Baca Juga: 7 Momen Liburan Siti Badriah di Jepang, Sempat Kunjungi Restoran Halal

Namun, tradisi ini ternyata menuai kritikan. Banyak perempuan Jepang yang merasa jika kewajiban memberi cokelat pada semua teman lelaki telah memberatkan mereka.

Di sisi lain, para lelaki juga tidak selalu memberi cokelat pada perempuan ketika White Day tiba.

Kejutan berupa hadiah atau kado di Hari Valentine. (Shutterstock)
Kejutan berupa hadiah atau kado di Hari Valentine. (Shutterstock)

Melansir dari laman Sora News 24, organisasi bernama Japan Body Fashion Association rupanya merasa jika tradisi Valentine dan White Day yang seperti itu mengurangi kesempatan orang Jepang untuk menemukan pasangan.

Maka, pada 1991 silam, mereka pun menetapkan tanggal 14 September sebagai Hari Valentine Khusus Laki-laki di Jepang.

Bedanya, kado yang diberikan saat Valentine 14 September ini bukan cokelat. Sebagai gantinya, laki-laki diharapkan untuk menyatakan cinta dan memberikan lingerie atau pakaian dalam ke perempuan yang mereka sukai.

Baca Juga: Lembut nan Kenyal, Kenali Tren Mochi Skin dari Jepang

Tentu saja, tradisi baru ini juga didasarkan tujuan Japan Body Fashion Association yang ingin lebih mengembangkan aneka macam pakaian dalam, lingerie, dan sebagainya.

Ilustrasi pakaian dalam. (Shutterstock)
Ilustrasi pakaian dalam. (Shutterstock)

Untunglah, meski sudah ada sejak 1991 silam, Hari Valentine Khusus Laki-laki ini tidak dirayakan secara luas oleh masyarakat Jepang.

Selain karena malu, banyak juga kaum perempuan yang merasa bahwa mendapat kado pakaian dalam bukanlah gestur romantis untuk menyatakan cinta.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa ada banyak warga Jepang yang tahu soal tradisi ini. Aneka meme dan ilustrasi seputar memberi hadiah pakaian dalam juga ramai beredar di media sosial.

Di sisi lain, tanggal 14 September di Jepang ternyata juga pernah dirayakan sebagai hari perpisahan bagi pasangan yang hendak putus.

Pasangan yang hendak putus diharapkan untuk memberi cokelat sebagai hadiah perpisahan, juga tanda bahwa seseorang sudah siap move on.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI