Suara.com - Bertolak sekitar 110 kilometer dari Kupang, kota Soe membentang dengan panorama alamnya nan menakjubkan.
Ibu kota Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur ini dijuluki sebagai The Freezing City sebab cuacanya nan lebih dingin ketimbang kota lain di Pulau Timor. Udara di Soe memang cenderung sejuk.
Berdiri di ketinggian 792 mdpl dengan tingkat kemiringan 40 derajat, kawasan Soe dilengkapi tekstur perbukitan dan struktur tanah nan bergulung-gulung.
Berpagarkan kawasan perbukitan, kota ini kerap jadi spot singgah banyak wisatawan yang melintas dari Kupang menuju Timor Leste.
Nama Soe sendiri berasal dari bahasa Timor yang artinya 'menimba'. Konon, nama ini diperoleh dari hasil pertemuan seorang tentara kolonial dan wanita setempat.
Dahulu, saat si tentara menyisir kawasan ini, ia bertanya pada seorang wanita yang tengah menimba air, apakah gerangan nama tempat yang ia kunjungi.
Sang wanita yang tidak paham bahasa dan maksud si tentara, menyangka tengah ditanya menyoal aktivitas apa yang ia lakukan.
Menggunakan bahasa Timor, wanita itu menjawab 'au soe oe' atau yang jika dialih bahasakan berarti 'saya sedang menimba air'.
Tak cermat menangkap tutur wanita itu, si tentara hanya mengingat kata 'soe' dalam lamat ingatannya. Ia mengira Soe merupakan nama tempat itu.
Kata 'soe' pula yang ia laporkan pada komandannya, dan semenjak itu nama kota Soe bermula hingga diresmikan tahun 1920.