Suara.com - Tidak banyak orang yang percaya jika olahraga yang minim gerakan seperti yoga bisa memiliki efek yang sangat dahsyat, bahkan pada orang yang mati suri.
Hal ini dialami secara langsung Lisa Samadikun, perempuan berumur 50 tahun yang kini berprofesi sebagai praktisi yoga and movement sekaligus happiness speaker. Tidak hanya sekedar menjadi instruktur yoga, Lisa juga kerap memberikan berbagai motivasi dan pengalaman hidupnya kepada orang lain. Kini, perempuan kelahiran Banten itu disebut sebagai salah satu pembicara andal yang mampu mengubah hidup banyak orang untuk mau hidup sehat.
Menderita Autoimun Hingga Nyaris Mati
Lisa berkisah dirinya pernah nyaris meninggal di umur 43 tahun akibat autoimun yang membuat sebelah badannya lumpuh saat ia berada di puncak karir
Pada 2012, Lisa saat itu masih berprofesi sebagai seorang banker. Ia merasa puas dengan pekerjaanya. Tapi di sisi lain, tekanan stres dan beragam deadline pekerjaan mulai menyerangnya. Di sanalah ia mulai meninggalkan kebiasaanya menggerakkan badan dan berolahraga. Padahal ia berangkat dari seorang balerina dan penari, yang sesungguhnya merupakan passion-nya sejak umur 5 tahun
Baca Juga: Raditya Dika Derita Penyakit Autoimun, Cari Tahu Penyebab dan Gejalanya!
Terjadi secara cepat, tanpa disadari, badan Lisa terasa lemas, kaku, tidak enak badan, dan sulit bergerak. Dari hari ke hari semakin parah hingga setengah badannya tidak bisa digerakkan dan semua tubuh sebelah kanannya lumpuh.
"Tiga minggu ngedrop, aku dibilang cuma lupus, tanpa ketahuan kenapa. Tiba-tiba saja ngedrop tanpa tahu apa-apa," ungkap Lisa beberapa waktu lalu di Shangri-La Hotel, Jakarta Selatan.
Dokter yang menanganinya pun tidak tahu apa-apa, dan malah bertanya kepadanya 'Kenapa ini bisa terjadi?'. Lisa pun sama tidak pahamnya, tidak mengerti dengan keadaan tubuhnya.
Lisa kemudian diterbangkan ke Singapura untuk diambil sumsum tulangnya. Dari sana diketahui ia terserang autoimun. Ternyata di dalam tubuhnya sudah ada virus yang menantinya, menunggu keadaan tubuhnya drop.
"Second virus yang datang saat badan saya ngedrop. Biasanya antibodi saya akan menangkis kalau badan saya normal. Tapi karena badan saya tidak normal, lagi ngedrop, membuat antibodi bingung mau melindungi saya atau melindungi penyakit kedua yang datang. Akhirnya dia support virus yang datang, dan menjadikannya lebih kuat untuk menyerang badan saya, makanya saya kena autoimun," papar Lisa dengan sorot mengenang.
Baca Juga: Idap Penyakit Autoimun, Organ Intim Wanita ini Membengkak dan Melepuh
Tabungan Rp 500 Juta Terkuras Habis
Merasakan sakit yang sebegitu parahnya, waktu Lisa habis untuk mengobati penyakit yang membuatnya nyaris mati. Saat lumpuh sebelah itu, yang menggaung dalam pikirannya adalah, 'Apa yang telah saya lakukan selama hidup ini?' dan 'Adakah hal yang bermanfaat?'
Lalu ia sadar, seberapa suksesnya dalam pekerjaan, tidak menjadikannya puas dan bahagia. Bahkan uang yang selama ini ditabungnya juga akan habis karena penyakitnya. Tak main-main, untuk pengobatan saja ia menghabiskan dana hingga Rp 500 juta. Belum lagi transport, penginapan, dan berbagai kebutuhan selama perawatan tidak masuk hitungan.
"Duit gue habis begitu aja, hanya untuk bayar kesehatan gue," celetuknya.
Di sanalah ia tersentak dan menyesal dengan hidup yang dijalaninya, betapa sangat tidak bermakna, hingga baru disadari saat menjelang ajal.
"Yang saya pikirkan sekarang adalah supaya bisa mengisi napas itu dengan hal yang baik, pikiran yang baik, tingkah yang baik, dan melakukan hal yang baik, agar ketika satu saat saya tidak bernapas lagi, saya tidak menyesal," tutur Lisa.