Jago Merakit Senjata, Begini Cerita Wanita Arab yang Ikut Pelatihan Militer

Jum'at, 13 September 2019 | 09:04 WIB
Jago Merakit Senjata, Begini Cerita Wanita Arab yang Ikut Pelatihan Militer
Ilustrasi pelatihan militer wanita. (Pixabay/Erikawittlieb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mengikuti pelatihan militer bukan hal yang mudah, apalagi bagi kaum hawa. Meski begitu, deretan wanita yang tergabung dalam program pelatihan militer dan penjaga perdamaian Uni Emirat Arab (UEA) merasa senang bisa berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Dilansir dari Vogue Arabia, salah satu peserta pelatihan militer bernama Elham Aloraini mengatakan ilmu yang mereka dapatkan selama 3 bulan 2 minggu ini sangat mengubah karakter dan cara pandangnya.

"Pengalaman ini telah mengubah saya sepenuhnya dan perspektif saya tentang apa yang ingin saya lakukan. Itu membangun rasa percaya diri saya. Saya menyadari bahwa saya seorang wanita yang kuat," ujarnya.

Elham juga mengatakan dirinya sempat kesulitan selama beradaptasi di awal-awal masa pelatihan. Sebelumnya, Elham sehari-hari bekerja sebagai koordinator sumber daya manusia di Arab Saudi, sangat bertolak belakang dengan dunia militer.

Baca Juga: 3 Hari Sembunyi, 298 Pendemo di Jayapura Diangkut Pulang Kendaraan Militer

"Ini sama sekali berbeda dari tugas dan tanggung jawab saya di tempat kerja," kata Elham Aloraini.

Ilustrasi pelatihan militer wanita. (Pixabay/Dimitrisvetsikas)
Ilustrasi pelatihan militer wanita. (Pixabay/Dimitrisvetsikas)

Namun perlahan ia mulai menyukai dunia militer. Bahkan Elham mengaku kini senang merakit senjata, padahal dulu, memegang senjata api saja ia tak pernah.

"Pengalaman dengan senjata, termasuk membongkar, memasang, dan menembak, adalah salah satu hal yang sulit, tapi saya menyukainya. Mengenakan seragam militer juga merupakan pengalaman baru bagi saya. Saya merasa bangga, rasa memiliki dan kuat," katanya.

Elham Aloraini adalah salah satu dari 134 wanita dari UEA, Bahrain, Mesir, Yordania, Arab Saudi, Sudan dan Yaman yang menyelesaikan program pelatihan militer ini yang diselenggarakan oleh PBB ini.

Ilustrasi pelatihan militer wanita. (Pixabay/KeithJJ)
Ilustrasi pelatihan militer wanita. (Pixabay/KeithJJ)

Pelatihan militer yang diadakan UEA ini diselenggrakan pertama kali dalam sejarah.

Baca Juga: Pemakaman Ibunda SBY Dipastikan Tanpa Prosesi Militer

Meskipun hasil akhirnya bukan menjadikan para wanita sebagai tentara sungguhan atau benar-benar menjadi bagian dalam operasi menjaga perdamaian, banyak yang menunjukkan ketertarikan untuk mengikutinya.

Rencananya, pihak UEA akan memberikan kesempatan pada lebih banyak wanita untuk edisi kedua pelatihan yang akan berlangsung pada Januari 2020. Nantinya pelatihan militer ini juga akan terbuka untuk pelamar dari Afrika dan Asia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI