Dorong Program Daur Ulang, Seniman di AS Ubah Wajah Truk Sampah

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Kamis, 12 September 2019 | 20:05 WIB
Dorong Program Daur Ulang, Seniman di AS Ubah Wajah Truk Sampah
Dorong Program Daur Ulang, Seniman Brooklyn Ubah Wajah Truk Sampah [voaindonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dorong Program Daur Ulang, Seniman di AS Ubah Wajah Truk Sampah

Berseberangan dengan kawasan Manhattan dan dipisahkan oleh East River, daerah Brooklyn memiliki pemandangan seni lokal yang berkembang pesat. Salah satu seniman paling menarik dari daerah itu adalah Misha Tyutyunik. Dikenal dengan nama MDot, dia menemukan beberapa tempat menarik untuk memajang karya seninya.

“Saya seorang seniman, saya membuat seni jalanan dan lukisan dinding,” jelasnya seperti mengutip VOAIndonesia.

Misha Tytyunik, atau yang kerapa disapa MDot, lahir di kota Kiev, Ukraina. Tetapi selama bertahun tahun, dia menuangkan ide seninya di kanvas berupa jalan-jalan di daerah Brooklyn. Terkadang ia memilih kanvas yang tak lazim. Contohnya, truk- truk sampah .

Baca Juga: Menyelami Karya Friedensreich Hundertwasser, Seniman Nyentrik Austria

“Bintang-bintang dan awan, dan rumah-rumah kecil dilukis di sini. Anda bisa melihat dua orang yang sedang memunguti sampah, lihat di sini ada seorang perempuan muda, ada juga seorang pria. Mereka memegang tong sampah,” kata Misha Tyutyunik.

Tyutyunik sengaja memilih truk sampah sebagai kanvas, setelah Departemen Pekerjaan Umum New York meminta bantuannya untuk mendorong penduduk setempat agar memilih dan mendaur ulang sampah rumahan dengan benar.

Untuk mempromosikan program tersebut, lima truk sampah yang bekerja di setiap wilayah New York dilukis oleh seniman lokal.

Seniman jalanan [Shutterstock]
Seniman jalanan [Shutterstock]

“Kami ingin memberi wajah pada truk ini. Di sini, Anda bisa melihat mata, mulut dan gigi. Lewat mata itu kita bisa membayangkan masa depan daerah permukiman yang sempurna, di mana setiap orang menjalankan kewajibannya masing masing,” jelas Misha.

Selain di truk sampah, Tyutyunik juga melukis di dinding sekolah setempat. Mural tersebut berjudul “Anak-anak menolak senjata api.”

Baca Juga: Hadirkan Seniman dari 100 Negara, Pameran Cultural Impression Resmi Dibuka

Murid-murid di sana membantunya melukis. Tujuannya, kata Tyutyunik, menolak senjata api dengan cat dan sekaleng cat semprot.

“Kami menerima ide anak-anak itu dan menyatukannya di mural ini. Mereka tentunya tidak melukis bagian dinding paling atas, tapi mereka membantu saya di bagian bawah,” imbuhnya.

Tyutyunik mengatakan, banyak seniman pindah ke daerah Brooklyn dalam lima tahun terakhir ini, dan mereka masing masing membawa gaya yang unik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI