Suara.com - Tur konser Ariana Grande yang bertajuk "Sweetener World Tour" sukses dilakukan di beberapa kota. Meski demikian, ada kabar miring yang menyerangnya.
Seperti dilansir dari PopBuzz, tim desainer yang menyiapkan kostum Ariana Grande dianggap menjiplak karya milik Yeha Leung, seorang desainer indie.
Menurut Leung, pada awalnya ia dihubungi tim penata gaya pelantun "God is a Woman" itu untuk mendesain beberapa kostum tur. Namun, ia menolaknya karena waktu yang sangat mepet.
"Aku dihubungi oleh tim penata gaya untuk membuat beberapa kostum. Tapi, aku tolak karena waktunya mepet, apalagi mayoritas karya saya adalah buatan tangan," kata wanita pemilik brand Creepyyeha ini.
Baca Juga: Bahan Kain Sustainable Fashion yang Berkualitas Kian Dicari Desainer
Dalam tur konser yang dimulai sejak Maret 2019 ini, Ariana Grande diketahui mengenakan beberapa busana dari Versace. Namun, beberapa busana tersebut disebut memiliki kemiripan dengan karya Leung.
Sebelumnya, akun Diet Prada yang dikenal sebagai "pengawas fashion" di Instagram juga mengunggah beberapa kostum Ariana Grande yang disebut sebagai "Sweetener Mood Board".
Diet Prada menuduhnya secara tidak pantas memakai estetika kulit hitam. Hal tersebut karena mayoritas gambar dalam mood board itu menggunakan referensi wanita kulit hitam seperti Rihanna.