Suara.com - Salah satu situs budaya dan landmark kota Wina, Austria ini bernama Hundertwasserhaus.
Blok apartemen buah karya pelukis, pematung sekaligus arsitek, Friedensreich Hundertwasser tersebut dikenal sebab ornamen warnanya nan mencolok serta desainnya nan tak beraturan.
Sang arsitek yang menentang gaya arsitektur monoton dan arsitektur garis lurus membuat bangunan Hundertwasserhaus memiliki lantai yang bergelombang. Pohon-pohon besar dibiarkan tumbuh di dalamnya, seperti halnya tanah dan reumputan yang menumbuhi bagian atapnya. Di dalam Hundertwasserhaus, terdapat sekitar 53 aparteman, 4 kantor, 16 teras pribadi, 3 teras komunal serta 250 tanaman.
Friedensreich Hundertwasser, seniman kelahiran 1928 itu mulai merancang proyek arsitektur sejak medio 1950-an.
Ia kerap menggunakan bentuk bangunan tak beraturan serta fitur lanskap dalam setiap desain arsitekturnya.
Seperti karya-karya arsitekturnya, lukisan dan patung karya Hundertwasser mengajak penonton menyelami dunia yang Hundertwasser bangun dan berusaha ia sampaikan pada para penikmatnya.
Gaya ini mulai ia terapkan, terinspirasi gerakan Vienna Secession, seperti karya pelukis Austria Egon Schiele dan Gustav Klimt.
Selain Hundertwasserhaus, sentuhan Friedensreich Hundertwasser juga dapat ditemukan pada gereja di selatan Austria, kilang anggur di Lembah Napa California hingga toilet Hundertwasser di Kawakawa, Selandia Baru.