Kisah Para Penduduk Centralia, Kota yang 60 Tahun Terbakar Api

Selasa, 10 September 2019 | 16:00 WIB
Kisah Para Penduduk Centralia, Kota yang 60 Tahun Terbakar Api
Centralia, Pennsylvania (Google Maps)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kota Centralia di Pennsylvania, Amerika Serikat sudah hampir 60 tahun diabaikan. Yang mengerikan, kota ini menjadi kota hantu karena kebakaran di bawah tanah yang tak kunjung padam.

Sekitar 60 tahun lalu, Centralia adalah kota pertambangan batu bara yang dihuni lebih dari 1.000 orang.

Namun, pada tahun 1962 silam, kebakaran besar terjadi di dalam labirin bawah tanah tempat tambang batu bara berada. Kebakaran ini tak terlihat dari permukaan, tetapi masih bertahan hingga sekarang.

Karena bencana yang terjadi, pemerintah Amerika Serikat akhirnya memutuskan untuk membeli rumah-rumah yang ada di sana dan merelokasi penduduknya.

Baca Juga: Punya Fasilitas Mewah, Resor Ini Bagaikan Kota Hantu, Kok Bisa?

Kendati demikian, beberapa penduduk tetap memilih untuk bertahan meski api di bawah tanah tersebut akan terus menyala paling tidak 100 tahun lagi.

"Ini adalah satu-satunya rumah yang kumiliki dan aku ingin menjaganya," ujar walikota Centralia pada wawancara tahun 2006 lalu seperti dikutip Insider.

Centralia, Pennsylvania (Google Maps)
Centralia, Pennsylvania (Google Maps)

Centralia sendiri sekarang menjadi kota hantu. Jalanan di sana tak terurus, dan asap kadang muncul dari retakan yang ada di tanah.

Saking panasnya kebakaran yang terjadi di bawah tanah Centralia, seorang warga bernama Tom Larkin bahkan pernah menunjukkan bagaimana dia bisa memasak telur di atas retakan di tanah.

Di tahun 2002 silam, U.S. Postal Service akhirnya mencabut kode pos yang berlaku di kota tersebut. Hal ini membuat para warga yang masih memilih bertahan kesusahan.

Baca Juga: 7 Kota Hantu Paling Menyeramkan di Dunia, Siap Uji Nyali?

Meski begitu, tak bisa dipungkiri bahwa kota ini sebenarnya tak layak huni. Selain asap yang keluar dari retakan tanah dan beberapa pepohonan yang mati menjadi arang, citra satelit kota ini menunjukkan bahwa nyaris tak ada bangunan tersisa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI