Hal ini bukan tanpa alasan. Warga Jepang biasanya menggoyangkan mikoshi sebagai undangan agar para dewa ikut bersenang-senang di festival.
Di sisi lain, mikoshi juga akan diguncangkan saat melewati jalanan atau toko. Sebelum diguncangkan, para pengarak akan berteriak "Fure! Fure!" yang berarti "guncangkan!". Aksi ini dilakukan agar para dewa memberkahi daerah yang dilewati mikoshi tersebut.
Frasa "Wasshoi, wasshoi!" atau "Esa, hoisa, Esa, hoisa" juga kerap terdengar diteriakkan saat mengarak mikoshi. Kedua frasa ini membantu para pengarak untuk menjaga ritme dan membawa atmosfer bersemangat.
Prosesi mikoshi kadang juga diiringi tabuhan drum Jepang dan instrumen musik lainnya sehingga suasana matsuri atau festival akan lebih terasa.
Baca Juga: Ada-ada Saja, Kitkat Jepang Rilis Varian yang Terinspirasi Rasa Pelabuhan
Travelers tertarik melihat mikoshi secara langsung?