Masih belum menyerah, Wyatt lantas mencoba menggunakan suar dan jaket pelampung untuk menarik perhatian penjaga pantai.
"Dia berada sekitar 45, 60-an meter dariku dan aku berdiri di sayap pesawat melambai padanya, dan dia tidak melihatku, dia hanya terus terbang."
"Kupikir pesawatku mungkin akan mengambang, tapi pesawat itu ternyata hanya mengambang sebentar," tambahnya. "Pesawatku langsung tenggelam."
Wyatt pun kini harus bertahan hidup di air yang dingin menggunakan jaket pelampung saja. Parahnya lagi, jaket pelampung itu bocor dan harus selalu ditiup.
Baca Juga: Penerbangan Delay Karena Tak Ada Pilot, Penumpang Terbangkan Pesawat
"Aku menjalahi pelatihan militer, jadi aku tahu jika kesempatan ditemukan di satu jam pertama masih OK. Tapi setelah satu jam, kesempatanmu untuk selamat turun drastis."
Wyatt pun harus bertahan berjam-jam lamanya dan melewati malam di tengah ombak laut. Saat pagi datang, kelopak mata Wyatt bahkan sudah bengkak karena terkena air garam.
Namun, bukannya mendapati pertolongan sudah dekat, Wyatt malah menyadari jika beberapa ekor ikan hiu mengelilingi dirinya.
"Ada satu hiu mako yang sangat, sangat besar, kemudian ada beberapa hiu banteng."
Hiu mako sendiri dikenal sebagai spesies hiu tercepat yang pernah ada. Sementara, hiu banteng terkenal agresif dan punya gigitan terkuat.
Baca Juga: Kenalan dengan Luana Torres, Pilot Cantik Jago Terbangkan Helikopter
Walau situasi Wyatt terbilang nyaris mustahil untuk selamat, pilot satu ini enggan menyerah. Berulang kali dia memukul dan menendang hiu yang mendekatinya agar menjauh.