Nostalgia Komik Stensil, Bacaan Anak 90-an yang Bikin Gairah Meronta

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Jum'at, 06 September 2019 | 09:43 WIB
Nostalgia Komik Stensil, Bacaan Anak 90-an yang Bikin Gairah Meronta
Nostalgia Stensil, Bacaan Anak 90-an yang Bikin Gairah Meronta [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nostalgia Stensil, Bacaan Anak 90-an yang Bikin Gairah Meronta

Di zaman kapanpun Anda lahir, Anda tak akan menyseal dilahirkan di Indonesia, lantaran setiap zaman punya penulis komik dan novel hebat masing-masing, yang membikin generasi se-angkatan kamu punya nostalgia menarik yang sangat pantas untuk dikenang.

Kalau Anda termasuk generasi 80 hingga 2000-an, pastinya tahu atau bahkan pernah membaca komik atau novel erotis yang bernama buku Stensil. Tak hanya stensil, ada juga bacaan komik petruk gareng, dan tulisan-tulisan lainnya yang menarik.

Flashback ke belakang, di era 80-an ada dua jenis remaja, mereka yang risau atau kritis dengan deru pembangunan, dan mereka yang selow.

Yang risau pergi jauh dari kebisingan mesin pembangunan bagai tokoh si Roy yang dikarang Gola Gong. Atau diam di tempat di mana mama dan papa menyuruhmu, lalu ciptakan dunia anehnya sendiri bagai tokoh "chaos" bernama Lupus yang dikarang Hilman Hariwijaya.

Yang bawa selon nikmati masa-masa indah saat mie bakso masih seharga 100 rupiah per porsi, sehingga ngapelin pacar dengan modal 500 perakpun meluncurlah banyak istilah dari novel Helmy Yahya itulah era "ketika musem duren tiba", selain Helmy, Adra P. Daniel, Zarra Zettira, Dwianto Setiawan, mengajak pembaca remaja 80-an untuk selon dan melow.

JIka Anda termasuk generasi 80 atau 90an, pastinya kenal karya penulis legenda, Ennie Arrow atau biasa disebut Komik Stensil.

Ya seiring perkembangan zaman, komik Stensil juga sukar ditemukan, bukan berarti menghilang tetapi mungkin masih bertebaran di kios buku bekas. Stensil sebenarnya adalah metode pencetakan dengan melubangi huruf yang tercetak agar tinta dapat meresap ke dalam kertas buram (stensil) sehingga huruf terkadang tidak jelas terbaca.

Stensil sebenarnya hadir di pasaran pada tahun 70-an, karya-karya macam Ennie Arrow, Teguh Esha, Abdullah Harahap membuat anak-anak di generasi itu meronta gairah dan emosinya, entah karena cerita cinta nan romantis atau erotis.

Baca Juga: Cerita Pelajar Indonesia Luncurkan Komik Anti Bullying di Markas PBB

ilustrasi stensil novel erotis [dok : ist by popular-world]
ilustrasi stensil novel erotis [dok : ist by popular-world]

Seperti di bawah ini contohnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI