Suara.com - Bertempat di Selat Holland, Maryland, Amerika Serikat, tepat di antara Pulau Bloodsworth dan Pulau Smith, Pulau Holland berdiri.
Pulau berukuran lima kali setengah mil ini dahulu dihuni nelayan dan peternak. Lantas, air laut yang kian meninggi, menenggelamkan pulau ini secara perlahan bertahun-tahun kemudian.
Bermula dari tahun 1920, pulau yang daratannya terdiri dari tanah liat ini mengalami erosi sebab angin dan gelombang laut yang menerpa Pulau Holland. Penduduknya kemudian mengungsi ke kawasan lain.
Pulau Holland yang tenggelam hanya menyisakan sebidang tanah dengan sebuah rumah yang masih tegak berdiri.
Laporan Amusing Planet menyebut rumah ini dibeli seorang pendeta bernama Stephen White seharga 70 ribu dollar. Di dalamnya, ia membangun Holland Island Preservation Foundation.
Kurang dari 20 tahun White berusaha mempertahankan rumah tersebut, menghabiskan biaya sekitar Rp 150 ribu dan membangun garis pantai buatan berbahan kayu, bangkai kapal dan kantong plastik.
Nahas usaha sang pendeta sia-sia, upayanya gagal sebab rumah terakhir di Pulau Hollland ini ambruk sekitar tahun 2010.
Pulau Holland habis terkikis, tak menyisakan satu pun peninggalan selain puing-puing kota di bawah laut.