Infografis
Suara.com - Bertepatan dengan Hari Pelanggan Nasional, Rabu 4 September 2019, bertempat di Stasiun Sudirman pukul 16.00 WIB, PT KCI secara resmi merilis program Pin Khusus Ibu Hamil untuk dapat membantu mengidentifikasi seluruh ibu hamil, sehingga bisa mendapatkan kursi prioritas di dalam kereta saat melakukan perjalanan dengan KRL Commuter Line.
Sosialisasi tentang program Pin Khusus Ibu Hamil ini sebenarnya sudah dilakukan oleh PT KCI (Kereta Commuter Line Indonesia) 3 hari sebelum tanggal resmi pin khusus tersebut dirilis.
PT KCI mengumumkan hal ini lewat beberapa media sosial miliknya, seperti Twitter dan Instagram.
Baca Juga: Syahnaz Sadiqah Kekurangan Zat Besi Saat Hamil, Apa Dampaknya pada Janin?
Disebutkan dalam unggahan tersebut, semua ibu hamil dipersilakan mendaftarkan diri baik secara online maupun datang langsung di stasiun tertentu, untuk nantinya mendapatkan pin khusus ibu hamil yang berlaku selama masa kehamilan.
Namun menurut pantauan Suara.com pada Rabu (4/9/2019), di Stasiun Bekasi, saat ditanya mengenai pendaftaran untuk mendapatkan pin khusus tersebut, petugas di stasiun mengaku tidak tahu dan belum mendengar tentang program tersebut.
Padahal, dalam postingan di media sosial, Stasiun Bekasi merupakan salah satu stasiun yang disebut sebagai tempat pendaftaran program Pin Khusus Ibu Hamil selain Stasiun Bogor, Juanda, Duri, Sudirman, dan Tanah Abang.
Jawaban berbeda didapat Suara.com ketika menelusuri di Stasiun Juanda. Petugas menyebut bahwa pendaftaran secara online maupun di stasiun memang telah berlangsung selama beberapa hari, meskipun khusus sampai saat itu (Rabu malam) belum banyak didistribusikan kepada para pendaftar.
Menurut petugas tersebut, pin khusus baru akan mulai didistribusikan mulai Rabu (4/9/2019) malam.
Baca Juga: Akibat Jalan Rusak, Ibu Hamil Kehilangan Bayinya Saat Ditandu ke Puskesmas
Program Pin Khusus Ibu Hamil yang digagas PT KCI ini mendapat respons yang positif di media sosial. Banyak warganet, terutama kaum perempuan, yang mengapresiasi langkah ini. Sayangnya, sosialisasi tampaknya kurang bergema.
