Suara.com - Pernah suatu kali dalam peradaban di pedesaan Inggris, warga setempat menggelar ritual unik.
Ritual tersebut yakni tradisi mencurahkan keluh kesah pada lebah.
Mayoritas masyarakat Eropa yang hidup di abad pertengahan memiliki relasi khusus dengan lebah. Lebah begitu dihargai sebab dapat menghasilkan madu dan lilin yang berfungsi sebagai makanan, minuman fermentasi, obat luka bakar, pencernaan hingga penawar penyakit lainnya.
Tradisi curhat pada lebah pun dilangsungkan turun temurun, sebab masyarakat setempat meyakini jika tidak curhat pada hewan yang gemar berkolektif tersebut, maka kawanan lebah akan meninggalkan sarangnya bahkan mati. Tak hanya itu keluarga sang pemilik juga diyakini dapat tertimpa musibah.
Mereka yang curhat pada lebah, dapat mencurahkan segala macam keluh kesahnya, dari perasaan kehilangan orang terkasih, masalah keluarga, pekerjaan hingga kehidupan sehari-hari.
Tradisi curhat pada lebah diyakini berasal dari mitologi bangsa Celtic yang menyebut bahwa lebah dapat menjadi penghubung antara dunia roh dan dunia manusia.
Selain begitu populer di Inggris dan seantero Eropa, tradisi ini juga berkembang di kawasan Amerika Utara lho.
Menarik ya!