Suara.com - Museum Vatikan di Roma merupakan salah satu museum terbesar di dunia yang memiliki ribuan koleksi karya seni ternama.
Tak heran, Museum Vatikan senantiasa ramai akan pengunjung. Bahkan, otoritas Museum Vatikan telah berencana untuk membatasi jumlah turis agar tidak berdesakan di dalam museum.
Sayangnya, kebanyakan turis masih tidak tahu mana saja karya seni yang wajib dilihat saat berada di Museum Vatikan.
Padahal, selain Kapel Sistine, ada beberapa karya ternama lain yang wajib dilihat saat bertandang ke museum megah ini.
Baca Juga: Banyak Turis Pingsan, Museum Vatikan Akan Membatasi Jumlah Pengunjung
Melansir dari berbagai sumber, intip 6 karya seni yang wajib dilihat saat berkunjung ke Museum Vatikan.
1. Kapel Sistine
![Museum Vatikan (museivaticani.va)](https://media.suara.com/pictures/original/2019/09/04/31403-museum-vatikan.jpg)
Kapel Sistine merupakan atraksi utama yang harus dilihat saat berkunjung ke Museum Vatikan.
Kapel ini terletak di bagian paling akhir museum, sehingga wisatawan tidak akan melewatkannya. Namun, perlu diingat bahwa kapel ini biasanya penuh oleh turis yang berdesakan.
Untuk melihat lukisan karya Michelangelo yang ada di kapel ini dengan jelas, wisatawan dapat membawa binokular. Dua karya utama yang wajib dilihat adalah Creation of Adam dan The Last Judgement.
Baca Juga: 7 Hal Seru Liburan di Melaka Malaysia, Jelajah Street Art Hingga Museum
2. Tangga Spiral Bramante
![Museum Vatikan (Pixabay/klafue)](https://media.suara.com/pictures/original/2019/09/03/29500-museum-vatikan.jpg)
Di Museum Vatikan, ada tangga spiral terkenal yang didesain oleh Bramante. Sayangnya, tangga spiral tersebut tak bisa dikunjungi publik tanpa izin.
Sebagai gantinya, arsitek Giuseppe Momo mendesain tangga lain yang serupa dengan tangga spiral Bramante pada tahun 1932.
Tangga ini memiliki bentuk double helix, atau terdiri dari 2 tangga spiral yang digabungkan sehingga pengunjung dapat naik-turun tanpa berpapasan.
Sementara, untuk mengunjungi tangga Bramante yang asli, turis dapat ikut tur khusus yang dipesan jauh-jauh hari.
3. Museum Pio-Clementine
![Museum Vatikan (museivaticani.va)](https://media.suara.com/pictures/original/2019/09/04/67345-museum-vatikan.jpg)
Museum Pio-Clementine adalah bagian dari Museum Vatikan yang berisi patung-patung Yunani Kuno dan Romawi terbaik di dunia.
Nama museum ini sendiri berasal dari nama kedua Paus yang mendirikannya pada tahun 1700-an.
4. Apollo del Belvedere
![Museum Vatikan (Wikimedia Commons)](https://media.suara.com/pictures/original/2019/09/04/40312-museum-vatikan.jpg)
Apollo del Belvedere adalah patung dewa Apollo dari mitologi Yunani sekaligus patung paling terkenal di Museum Vatikan.
Patung ini dibuat sekitar abad pertama Sebelum Masehi, dan baru ditemukan pada abad ke-15 Masehi. Patung ini lantas dipindahkan oleh Paus Julius II ke Belvedere Courtyard di Museum Vatikan.
Apollo del Belvedere menggambarkan sosok sang dewa panahan yang baru saja melepas anak panah, serta kesempurnaan tubuh lelaki menurut idealisme rakyat Yunani dan Romawi Kuno.
Bukan hanya itu, patung ini juga disebut sebagai salah satu karya favorit Napoleon Bonaparte.
5. Galleria delle Carte Geografiche
![Museum Vatikan (museivaticani.va)](https://media.suara.com/pictures/original/2019/09/04/38295-museum-vatikan.jpg)
Galleria delle Carte Geografiche atau Maps Hall merupakan bagian dari Museum Vatikan yang berisi 40 peta topografis Italia.
Peta-peta ini dibuat pada tahun 1580-1583, namun 80% dari peta-peta tersebut dikatakan akurat.
Bukan hanya itu, atap di Galleria delle Carte Geografiche juga dikenal sebagai salah satu atap terindah di Museum Vatikan selain Kapel Sistine.
Keistimewaan lainnya, deretan peta di sini sangat detail dan menunjukkan jajaran pegunungan, kapal-kapal, bahkan hingga dewa laut Neptunus.
6. Raphael Rooms
![Museum Vatikan (museivaticani.va)](https://media.suara.com/pictures/original/2019/09/04/34860-museum-vatikan.jpg)
Raphael Rooms atau Kamar Raphael adalah 4 kamar di Museum Vatikan yang bagian dalamnya dilukis oleh seniman bernama Raphael.
Awalnya, kamar-kamar ini hendak dijadikan perpustakaan pribadi Paus. Namun, sekarang keempat kamar tersebut menjadi destinasi wisata yang digemari turis.
Setiap lukisan di dinding kamar Raphael Rooms menggambarkan filosofi, puisi, teologi, hingga ilmu hukum. Salah satu contohnya adalah karya School of Athens, yang berfokus pada filsuf Plato dan Aristoteles.