Suara.com - Museum Vatikan yang terletak di kota Vatikan, Roma merupakan salah satu museum terbesar dan terpadat di dunia.
Didirikan pada awal abad ke-16, museum ini merupakan rumah dari 70.000 karya seni terkenal yang dikumpulkan oleh Paus dari masa ke masa.
Dari 70.000 karya seni tersebut, total ada 20.000 karya yang dipajang dan menarik atensi turis setiap harinya.
Belum lagi, Museum Vatikan juga terhubung ke Kapel Sistine karya Michelangelo yang terkenal karena lukisan Creation of Adam di bagian atapnya.
Baca Juga: Disulap dari Komplek Tangki Minyak, Mengintip Pesona Museum Tank Shanghai
Maka, tidak heran jika Museum Vatikan menjadi salah satu destinasi yang mengalami overtourism. Bahkan, otoritas Roma memiliki rencana untuk membatasi jumlah pengunjung harian ke Museum Vatikan.
Melansir laporan Lonely Planet, hal ini bukan tanpa alasan. Rupanya, banyak pemandu wisata resmi di Museum Vatikan yang mengeluh soal kepadatan turis, pengunjung yang pingsan, serta kemungkinan pengunjung terinjak-injak.
Menurut para pemandu wisata di Museum Vatikan, kondisi ini akan bertambah buruk saat musim liburan di bulan Maret hingga Oktober.
Belum lagi, suhu udara di Roma saat itu dapat mencapai 40 derajat Celcius sementara total pengunjung harian mencapai 30.000 orang.
Museum Vatikan sendiri hanya memiliki dua pintu keluar yang mengarah langsung ke Kapel Sistine. Namun, keduanya senantiasa padat oleh turis yang ingin melihat karya legendaris Michelangelo.
Baca Juga: 5 Sudut Museum Sex and Health di Korsel yang Bikin Kamu Melek, Oh Gini..
Menanggapi hal tersebut, direktur Museum Vatikan Barbara Jatta menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kondisi ini.