Suara.com - Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2019, akan diselenggarakan di Ternate, Maluku Utara, pada 2-7 September 2019. Acara ini tidak hanya sebagai perayaan potensi dan keunggulan kreativitas lokal, tapi juga menjadi momentum serta ruang aktif untuk mempertemukan dan menjalin kerja sama dalam jaringan kabupaten dan kota seluruh Indonesia.
Adapun tujuan ICCF 2019 adalah 1. Menyatukan Jejaring Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia, 2. Mewartakan Potensi Kreativitas Indonesia, 3. Memajukan Keunggulan Destinasi Kreatif Indonesia, 4. Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Indonesia, 5. Menebarkan Kekayaan Seni & Budaya Indonesia, 6. Menyuarakan Semangat Kearifan Lokal Indonesia, dan Mewariskan Kehangatan Warga Indonesia.
Sejumlah tokoh terkenal dan berpengalaman dalam industri kreatif yang akan jadi pembicara kunci. Para pengunjung yang akan hadir merupakan warga lokal, warga luar Ternate hingga lebih dari 100 kabupaten dan kota, sampai turis mancanegara. Targetnya adalah masyarakat perkotaan, mahasiswa, pelaku kreatif muda, hingga profesional di bidang ekonomi kreatif, yang mencakup unsur penting Penta Helix (A-B-C-G-M), yaitu Akademisi, Pelaku Bisnis, Komunitas, Pemerintah, dan Media Kreatif (Academics-Business-Community-Government-Media). ICCF 2019 pun akan terdiri dari rangkaian acara yang menarik dan bersejarah, seperti;
Festival Benteng Oranje (2-7 September)
Benteng Oranje merupakan salah satu bukti kuat perjalanan sejarah Indonesia yang masih berdiri tegak di tanah Ternate. Setiap tahun, di sana diselenggarakan festival yang diikuti oleh banyak komunitas. Pada ICCF 2019, ratusan komunitas pun akan turut serta dalam Festival Benteng Oranje, dengan misi untuk fokus pemanfaatan cagar budaya. Para ahli dan praktisi industri kreatif nasional akan turut mengisi festival ini, antara lain; Reza Rahadian (aktor), Christine Hakim (aktor senior), Pidi Baiq (penulis serial novel Dilan), Jay Subiyakto (sutradara), dan masih banyak lagi pelaku industri kreatif yang bisa kamu temui di festival ini.
Baca Juga: Mendorong Literasi, Litbeat Festival 2019 Resmi Digelar
Jejak Sejarah Wallace (2-7 September)
Ilmuwan dan naturalis terkenal asal Inggris bernama Alfred Russel Wallace tiba di Ternate pada 1858, lalu tinggal dan melakukan penelitian selama empat tahun. Wallace melakukan perjalanan beribu kilometer untuk mengumpulkan ratusan ribu spesimen mamalia, reptil, burung, kerang, hingga serangga. Wallace memperhatikan berbagai macam makhluk yang ditemukannya sepanjang ekspedisi dan penelitiannya. Wallace menyadari seleksi alam dan kenyataan bahwa spesies terus berevolusi.
Terinspirasi oleh pemikirannya ini, ia segera mengerjakan teorinya dan membaginya melalui korespondensi kepada Charles Darwin, yang saat itu telah jadi ilmuwan masyhur. Merasa penelitiannya tentang spesies dapat disaingi oleh penemuan Wallace, Darwin segera menerbitkan bukunya yang berjudul On the Origin of Species pada 1859, mendahului Wallace. Sementara itu, Wallace terus melanjutkan saja ekspedisi dan penelitiannya. Pada ICCF 2019, Jejak Sejarah Wallace akan menjadi momen penjelajahan kisah perjalanan dan kehidupannya di Ternate.
Karnaval Budaya (2 September)
Sepanjang jalan dari Kedaton Kesultanan Ternate menuju Benteng Oranje akan diisi oleh parade berbagai budaya tradisional. Karnaval budaya ini memiliki misi “Merajut Kembali Indonesia”, dan akan menampilkan miniatur kebudayaan Indonesia yang beragam.