Suara.com - Mona Lisa disebut sebagai salah satu karya monumental Leonardo Da Vinci, juga satu di antara sekian banyak karya Da Vinci yang tak pernah selesai.
Dan di antara deretan karya yang dianggap tak pernah tuntas itu, ada kisah lain mengapa Sang Maestro kesulitan merampungkan karya-karyanya nan visioner.
Para peneliti dari King's College London dan University of Pavia di Italia belum lama ini menduga attention deficit hyperactiby disorder atau ADHD menjadi musebab mengapa Da Vinci tak pernah benar-benar menuntaskan karya-karyanya.
Kecenderungan Da Vinci yang beralih dari satu karya ke karya lainnya, serta kebiasaannya bekerja semalam suntuk, kurang tidur dan mudah terjaga membuat para peneliti menduga kuat Da Vinci mengidap ADHD.
Louise Theodosiou, juru bicara Royal College of Psychiatrists mengatakan meski pengidap ADHD mengalami kesulitan konsentrasi, di saat bersamaan mereka memiliki tingkat kreativitas yang tinggi.
''Meski sulit konsentrasi, gejala ADHD menyebabkan mereka berani mengambil risiko, berpikir di luar kelaziman serta begitu produktif dan kreatif,'' ungkapnya seperti dikutip Suara.com dari CNN Travel International.
Sebelum diduga mengidap ADHD, tak sedikit pakar sejarah yang mendiagnosa Da Vinci mengidap disleksia.