Suara.com - Sebuah iklan teaser baru untuk lini parfum "Sauvage" dari Dior menuai kecaman dari warganet. Dior dituduh telah melakukan perampasan budaya.
Kampanye iklan itu mengangkat citra penduduk asli Amerika, memperdalam luka di antara populasi yang leluhurnya disebut biadab dan dibunuh secara sistematis.
Seperti dikutip dari Deutch Welle, Sauvage dalam bahasa Prancis memiliki beragam makna, termasuk liar dan murni.
Video tersebut menampilkan aktor Hollywood Johny Depp di Amerika Serikat. Dior juga memperlihatkan seorang penari Lakota dengan pakaian berwarna-warni. Menurut perusahaan, penari itu merepresentasikan budaya asli Amerika modern dan menjanjikan lebih banyak detail pada wewangian.
Baca Juga: 3 Gaun Rancangan Dior untuk Pernikahan Chiara Ferragni
"Sebuah perjalanan otentik jauh ke dalam jiwa Penduduk Asli Amerika di wilayah suci, pendiri dan sekuler. Banyak lagi yang akan datang. 1 September," tulis Dior di Twitter.
Meski begitu, banyak warganet tidak terima dan tidak senang dengan representasi tersebut. Banyak yang menyebut Dior rasis dan menuduh perusahaan itu melakukan perampasan budaya.
Setelah menuai banyak kontroversi, video-video itu dihapus dari akun Instagram dan Twitter Dior beberapa jam kemudian.
Ini bukan pertama kalinya sebuah merek internasional besar mendapat kecaman karena perampasan budaya atau ketidakpekaan. Baru-baru ini, Kim Kardashian akhirnya menamai ulang lini shapewear barunya yang semula adalah "Kimono" karena dikritik warganet Jepang.
Baca Juga: Pertama Kali, Christian Dior Gelar Adibusana di Luar Paris