Suara.com - Kampanye sustainable fashion kembali menggema, bahkan dijadikan tema khusus di ajang fesyen ternama di Indonesia, Muslimah Fashion Festival (Muffest) 2020.
Tapi, tahukah Anda kalau sustainable fashion bukan sekadar bahan dan cara pembuatan baju yang ramah lingkungan. Sustainable fashion juga mencakup pada cara mencuci busana yang harus benar.
National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma yang juga seorang desainer, mengungkap 4 langkah mencuci baju dengan sustainable, ketika ditemui Suara.com dalam acara Muffest 2020 yang bertajuk Sustainable Fashion.
1. Perhatikan waktu pemakaian
Jika baju belum waktunya untuk dicuci, maka jangan dicuci, apalagi kalau baju hanya dikenakan beberapa jam saja, Anda tidak berkeringat, tidak berbau, dan tidak terkena kotoran yang parah. Sebaiknya, simpan lebih dulu baju untuk nanti dipakai kembali.
Baca Juga: Tak Cuma Cantik, Fashion Zaman Sekarang Juga Harus Berkelanjutan
"Biasanya kita pakai belum terlalu kotor tapi sudah dicuci, itu menghabiskan air dan merusak baju. Pengguna harus mengerti. Saya sendiri sekarang sudah membiasakan sebelum mesin cuci penuh tidak diputar dulu, kalau sudah penuh baru saya putar," ungkap Ali di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (30/8/2019).
2. Jangan banyak pakai deterjen
Seperti diketahui, deterjen mengandung chemical atau bahan kimia yang merusak kandungan air, dan saat air terserap ke tanah, maka kandungan tanah akan rusak. Jadi penting, kata Ali, jika tidak terlalu perlu, untuk membatasi penggunaan deterjen.
"Kalau memang kotorannya bandel banget, jangan terlalu banyak dikasih deterjen, karena deterjen itu merusak cairan juga, itu kan chemical. Dipisah saja pokoknya, yang kena debu-debu ya sudah tidak usah pakai chemical, atau sedikit supaya bersih tapi tidak merusak," jelasnya.
3. Pintar memilih desain baju
Sebagai desainer yang mulai terapkan hidup sustainable, Ali menyarankan untuk pintar memilih desain baju. Kalau bisa, satu desain bisa dipakai untuk beberapa model dan gaya. Baju bisa dibolak balik, dan sebagainya.
"Desainnya itu banyak, ada oversize, zero wase. Nah, zero waste itu sekarang lagi happening banget, jadi bukan dipotong atau dibuang, tapi kain kotak gimana supaya siluetnya menarik, dilipat sana sini supaya nggak ada yang dibuang sama sekali," imbuh Ali.
Baca Juga: Jogja Fashion Week 2019 Angkat Tema Sustainable Fashion, Ini Tujuannya!
4. Terapkan di aktivitas sehari-hari
Ali memang orang yang menginisiasi tema sustainable fashion di Muffest 2020, tapi ia juga berusaha menerapkannya dalam keseharian. Tidak mudah, ia harus belajar lagi dan mengubah kebiasan, tapi setidaknya ia berusaha menjaga lingkungan.