Suara.com - Jaringan ritel fesyen asal Amerika, Forever 21 membawa kabar mengejutkan karena mengajukan status bangkrut. Hal ini dikarenakan penjualan menurun dan terlilit utang.
Menurut laporan Bloomberg, ritel fesyen itu telah berusaha bernegosiasi untuk mencari opsi pembiayaan baru dan merestrukturisasi utang, tapi berakhir dengan mengajukan status pailit.
Berkaca pada ritel fesyen lainnya, seperti Top Shop dari Inggris, pengajuan bangkrut artinya perusahaan bisa melepaskan toko yang tidak menguntungkan dan merekapitalisasi bisnis.
Namun hingga saat ini, belum ada pengumuman perusahaan akan menutup lebih dari 800 gerainya di Amerika Serikat.
Baca Juga: Liburan Romantis, Victoria dan David Beckham Malah Saling Ejek Gaya Fesyen
Fyi, Forever 21 didirikan pasangan Do Won Chang dan Jin Sook Chang pada 1984 dengan nama awal Fashion 21. Menempati lahan 83 meter persegi, toko ini awalnya tidak hanya menjual pakaian, tapi juga aksesori yang dibeli di toko diskon.
Beberapa ritel fesyen memang mengalami kesulitan dalam beberapa tahun terakhir. Dipercaya bahwa penyebabnya adalah mereka tidak mampu bersaing dengan pesatnya perkembangan situs-situs belanja.
Kabar pengajuan status pailit Forever 21 ini beredar seminggu setelah perusahaan ritel barang mewah, Barneys juga mengumumkan bangkrut dan berencana menutup tokonya.