Suara.com - Mau Rencanakan Liburan? Pigijo Hadirkan Aplikasi Panduan Traveling Kekinian
JIka Anda sedang menyiapkan liburan, biasanya Anda sudah menyiapkan banyak data dan informasi tentang destinasi yang ingin dituju.
Ketika hotel dan pesawat pulang pergi sudah di booking, kadang ada saja kebingungan ketika Anda sampai di lokasi, aktivitas apa saja nih yang akan dilakukan? Jika Anda dalam posisi tersebut, tentu travel asisten atau jasa pemandu wisata lokal yang harus Anda cari.
Disinilah peran sebuah aplikasi bernama Pigijo, platform traveling dan travel asisten kekinian yang bisa merencanakan, kegiatan liburan Anda dari hulu sampai hilir.
Baca Juga: Mau Bikin Followers Iri, Wanita Ini Utang Puluhan Juta untuk Traveling
"Selain turis lokal, kita fokus kepada turis mancanegara, dimana mereka butuh travel asisten yang tersusun rapi secara digital untuk menjelajah wisata di Indonesia. Jadi yang disajikan di sini adalah ekosistem travel asisten untuk seluruh wisata di Indonesia, Missal saya mau ke Wakatobi, travel asisten ini yang bisa kasih suggest, menuju bandara ke sana gimana, lalu naik perahu gimana, siapa yang jemput, nah travel asisten inilah yang rancang perjalanan si turis tadi. Jadi Pigijo itu ingin membangun kebutuhan lengkap traveling seorang traveler itu," buka Claudia Ingkiriwang, Chief Executive Officer Pigijo saat berkunjung ke kantor redaksi Suara.com, Kamis 29 Agustus 2019.
Claudia mengakui wisman biasanya memang membeli beli tiket pesawat dan hotel itu selalu pakai situs yang mereka biasa pakai, tetapi banyak dari mereka yang kesulitan mencari aktivitas apa yang harus mereka lakukan ketika sudah sampai di Indonesia. Inilah missing area yang diambil alih tugasnya oleh Pigijo sebelum mereka pulang berwisata.
Saat traveler berlibur ke suatu destinasi yang cukup asing, akses jalan sulit dilintasi, hingga tidak terdeteksi di internet atau peta online maka saat itulah mereka membutuhkan jasa pemandu wisata.
"Pemilihan pemandu wisata ini terkadang tidak boleh sembarang, sebab kesan perjalanan juga bisa dipengaruhi oleh pemandu wisata. Nah, agar tidak salah dalam memilih pemandu wisata Pigijo juga hadiir menawarkan sumber berita aktivitas kegiatan yang bisa mereka pilih, pemandu wisata, hingga rental mobil, untuk menyempurnakan wisata mereka," lanjutnya.
Lalu apa keunggulan Pigijo?
Baca Juga: Menteri Pariwisata Jamin Papua Sudah Aman untuk Traveling
Dari sisi aplikasi dan website, Pigijo diketahui menawarkan akses event dan experience terupdate, traveling asisten, adanya emergency button travel, hingga traveling journey untuk rombongan.
"Dari sisi mitra, kita sudah punya 3.800 kemitraan terpadu baik itu paket hotel, hingga jasa pemandu wisata. Tapi pokok utama yang ada di Pigijo tetap kita jualan travel asisten. Karena Ini untuk para mitra, jadi orang-orang ini bisa berkembang, dan kami senang ekonomi lokal secara otomatis terangkat," seru Claudia.
Kalau Anda bingung saat berselancar ke Pigijo, ada fitur chat yang bisa membantu.
"Nah di chat juga ini sangat membantu lho, jadi kita bukan chat bot yang isinya laporan-laporan kode booking selesai, laporan pembayaran, bukan seperti itu. Anda bisa coba, misal, mau ke Bantul, chat saja ke adminnya 'Jalan-jalan ke bantul itu enaknya kemana ya, rekomen kemana?' Nanti dijawab kok, admin chatnya ada orangnya, bukan chat bot yang balas otomatis. Jadi obrolannya lancar seperti itu," bebernya.
Untuk keamanan tour guide, Pigijo menjamin mitranya sudah terdata dengan apik.
"Kita seleksi by dokumen, kalau mitra travel berbadan hukum ya ada data sah secara hukumnya. Kalau perorangan untuk travel asisten, ya mereka harus ada npwp, dan jejak digital juga kita cek,"
Meski baru seumur jagung beroperasi, Pigijo mengaku masih terus berusaha mengedukasi para mitra lokal yang terkadang suka "kaget" jika bertransaksi secara digital.
"Tantangan untuk kita sendiri itu adalah selalu melatih dan mengedukasi sikap profesional, pernah ada turis sewa mobil Innova dia booking sore, nah si rental lokal ini, biasanya kan penjualan mereka konvensional dong, pagi mobil masih kosong, ya dulu-duluan deh tuh dibooking. Nah si turis kaget kan kok yang datang mobil beda. Nah itu, jadi kita selalu sosialisasikan agar tidak terjadi hal seperti itu, kalau berbisnis travel digital, kalau sudah di book mau itu malem, ya paginya jangan dikasih orang," pungkas Claudia.