Suara.com - Tidak semua negara di dunia memiliki cara yang sama dalam menanggapi isu kesetaraan gender dan hak-hak perempuan.
Di tahun 2018 silam, Denmark sempat meraih tempat pertama sebagai negara terbaik untuk dihuni perempuan.
Hal ini diketahui berdasarkan survei yang dilakukan US News and World Report. Dalam survei ini, ada 9.000 orang perempuan dari berbagai negara yang mengikuti survei untuk menentukan negara terbaik untuk ditinggali perempuan.
Dilansir dari laman Business Insider, ada 5 atribut yang dinilai yaitu hak asasi perempuan, kesetaraan gender, kesetaraan pendapatan, kemajuan, dan keamanan.
Baca Juga: Ngeri-ngeri Sedap, Ada Kuliner Ekstrem Ramen Piranha di Negara Ini
Yang mengejutkan, negara seperti Singapura dan Portugal ternyata malah mendapat peringkat ke 21 dan 20.
Di sisi lain, inilah 5 negara peringkat teratas yang cocok untuk ditinggali perempuan. Mana saja?
5. Belanda
Di urutan kelima, ada negara Belanda. Belanda dipilih karena berhasil menurunkan ketimpangan antargender dalam hal kesehatan, edukasi, ekonomi, dan politik.
Belanda juga mendapat nilai sempurna 10 dalam hal kesetaraan gender dan komitmen pada HAM.
Baca Juga: Potret Greenland, Negara Es yang Ingin Dibeli Donald Trump
4. Norwegia
Salah satu alasan mengapa Norwegia cocok ditinggali perempuan adalah adanya kebijakan cuti hamil yang berlimpah.
Tidak heran, Norwegia kerap disebut-sebut sebagai salah satu negara yang paling memperhatikan kesetaraan gender.
Norwegia juga mendapat nilai tinggi di hak asasi manusia (9,9) dan kesetaraan gender (9,1).
3. Kanada
Kanada berhasil masuk ke daftar ini berkat kesuksesan mereka dalam mengelola perbedaan yang ada.
Kanada juga memiliki nilai yang tinggi untuk HAM yaitu 9,8 sementara nilai kesetaraan gender di sana adalah 9,1.
2. Denmark
Turun satu peringkat dari tahun sebelumnya, ada Denmark yang memiliki peringkat tinggi di hak asasi manusia (9,4).
Salah satu aspek yang mendukung hal ini adalah adanya kebijakan cuti bagi orangtua yang fleksibel serta sistem penitipan anak yang baik.
1. Swedia
Terakhir, ada Swedia yang kembali menduduki peringkat pertama setelah tahun sebelumnya duduk di peringkat kedua.
Swedia memiliki sikap yang progresif terhadap kesetaraan gender (9,6) serta mendukung hak asasi manusia (9.8).
Tidak hanya itu, 46% anggota parlemen di Swedia juga diduduki perempuan sementara 50% dari kabinet pemerintahan adalah perempuan.