Suara.com - Jangan Ikut Emosi, 5 Strategi Menghadapi Pasangan yang Gampang Marah.
Tidak ada orang yang sempurna, punya pacar baik tapi mudah tersulut emosi alias gampang marah memang bisa membuat hubungan tidak harmonis.
Memiliki pasangan yang emosional memang dapat menghabiskan energi dan waktu Anda karena terlalu sering bertengkar perihal masalah yang sepele sekalipun. Rasa frustrasi ini tidak jarang membuat Anda ikut merasakan amarah dan akhirnya membuat persoalan menjadi bertambah buruk.
Maka itu, diperlukan strategi ketika menghadapi pasangan yang emosional. Sebelum ambil keputusan putus hubungan, Anda dapat lakukan hal berikut ini dilansir Hello Sehat dari Good Therapy, terdapat 5 cara yang dapat Anda lakukan untuk menghadapi pasangan yang emosional, yaitu:
Baca Juga: 8 Gaya Kocak Artis di Resepsi Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Seru Abis!
1. Jangan ikut emosional
Memahami pasangan yang cepat marah dan emosional harus dilakukan dengan perlahan dan kesabaran ekstra. Terbawa emosi bukanlah jalan keluar, karena justru dapat membuat masalah menjadi lebih rumit.
Lebih baik Anda membiarkan pasangan marah dan menunggu sampai mereka tenang agar kemudian dapat diajak berdiskusi dengan kepala dingin. Jika Anda semakin tenang, lebih cepat juga mereka mungkin akan ikut tenang.
2. Menghargai usaha pasangan
Salah satu cara menghadapi pasangan yang emosional tanpa harus ikut naik darah adalah dengan menghargai usahanya. Setelah berhasil meredakan amarahnya, jangan langsung mengungkit kesalahan mereka.
Baca Juga: Bikin Iri, Sofia Richie Dapat Kado Ultah Mobil Bond dari Scott Disick
Cobalah menghargai apa yang sudah dilakukan pasangan untuk menyelesaikan masalah di antara Anda berdua. Dengan begitu, Anda bisa mendiskusikan persoalan yang membuat Anda bertengkar dengan suasana yang lebih “adem”.
3. Berkomunikasi dengan baik
Hubungan yang sehat adalah hubungan dengan komunikasi yang baik. Bagi beberapa pasangan, ketika mereka tidak didengar oleh orang lain tentu akan membuat mereka emosi.
Supaya hal ini tidak terjadi, ketika sedang mendiskusikan masalah, dengarkan ketika pasangan Anda berbicara atau mengeluh. Cobalah untuk memahami apa yang sebenarnya mereka butuhkan.
Cobalah benar-benar menjadi pendengar yang baik, yang bukan hanya menunggu giliran Anda berbicara.
Misalnya, ketika Anda berdebat tentang keadaan finansial, usahakan untuk membuat pasangan Anda mengutarakan apa yang sebenarnya terjadi. Masalah finansial dalam sebuah hubungan adalah persoalan yang cukup sensitif.
Tidak jarang ketika membicarakannya ada orang yang terpancing emosinya dan marah begitu masalah ini diungkit. Oleh karena itu, cobalah untuk memahami pasangan Anda perihal keuangan agar tidak terjadi pertengkaran dan membangun diskusi yang sehat.
Setelah ia selesai menyampaikan apa yang menjadi keraguannya, sampaikanlah apa yang ingin Anda sampaikan dengan tenang dan tidak menyudutkannya. Strategi ini dapat dilakukan agar di dalam hubungan tidak terjadi asumsi yang salah dan berujung pada kesalahpahaman.
4. Intropeksi dan memahami penyebabnya
Selain berusaha meredam amarah pasangan, Anda pun wajib mengintrospeksi diri dan memahami sumber masalah dari pertengkaran ini.
Apakah Anda melakukan suatu kebiasaan atau kesalahan yang dilakukan berulang-ulang sehingga membuat pasangan Anda menjadi emosional? Ataukah karena pasangan Anda memang begitu adanya?
Semakin cepat Anda sadar, semakin baik untuk perasaan Anda dalam menghadapi pasangan yang emosional. Hal ini dikarenakan ketika Anda mengetahui apa penyebabnya dan ternyata Anda mengakui kesalahan, bisa menjadi bahan evaluasi saat berdiskusi.
Oleh karena itu, introspeksi merupakan bagian dari strategi yang cukup efektif untuk mengatasi pasangan yang mudah marah.
5. Memberikan pengaruh baik
Alih-alih mencoba mengontrol pasangan Anda yang emosional, cobalah untuk memberikan pengaruh baik kepadanya. Walaupun terasa sulit, cara ini bisa membawa pengaruh positif dalam hubungan Anda.
Ada beberapa langkah positif yang mungkin bisa Anda lakukan untuk menghadapi pasangan yang emosional, yaitu:
Mengembangkan hubungan yang baik agar pasangan dapat memercayai Anda dan mampu mengutarakan apa yang mengganggu mereka.
Menghargai sikap positif yang pernah pasangan Anda lakukan untuk membuat hubungan ini tetap sehat dan mereka termotivasi untuk melakukannya lagi.
Tunjukkan bagaimana cara menjadi lebih baik bukan dengan mengganjarnya dengan konsekuensi dari perilaku mereka, seperti terpancing emosi.
Tidak ada kisah asmara yang berjalan tanpa hambatan. Setiap orang di dalam sebuah hubungan pasti pernah memiliki kebutuhan, keinginan, dan pendapat yang berbeda.
Tidak jarang, perbedaan tersebut membuat Anda berdua bertengkar, mulai dari masalah sepele hingga yang cukup besar. Bagi beberapa orang, menghadapi konflik seperti itu adalah hal yang biasa dan dapat diselesaikan dengan kepala dingin.
Sulit memang menghadapi pasangan yang emosional tanpa ikut terpancing rasa marah. Namun, jika Anda berhasil meredam emosi dan ‘mengubah’ kebiasaan pasangan Anda menjadi lebih baik melalui diskusi, bukan tidak mungkin Anda akan memiliki hubungan yang sehat dan langgeng.