Berburu Talenta Muda, Pemerintah Siap Buka Ajang Pencarian Bakat Nasional

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Senin, 26 Agustus 2019 | 13:27 WIB
Berburu Talenta Muda, Pemerintah Siap Buka Ajang Pencarian Bakat Nasional
Berburu Talenta Muda, Pemerintah Siap Buka Ajang Pencarian Bakat Nasional [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ia mencontohkan, atlet. Banyak atlet Indonesia yang pada masa pensiun hidup dalam keprihatinan dan tidak diperhatikan negara. Padahal, para atlet sudah menyumbang medali emas bagi negara. Maka dari itu, ia mengharapkan di manajemen talenta nasional ini nantinya, juga memikirkan keberlangsungan bakat-bakat anak muda Indonesia ini, misalnya memberi beasiswa pendidikan di perguruan tinggi bagi para atlet sehingga, bagi atlet yang sudah pensiun, bisa memiliki keterampilan yang berbeda untuk menyambung hidup.

“Yang paling penting adalah bukan institusinya, tapi bagaimana talent-talent itu bisa diperhatikan satu per satu dan dikawal benar perkembangannya, dia mengikuti pendidikan di institusi yang terbaik kemudian bagaimana karir developmentnya sebagai atlet, atau sebagai pemusik segala macam dan juga harus dipikirkan setelah, katakan masa jayanya sebagai atlet atau musisi itu sudah menurun,” jelas Bambang.

Salah satu anak muda berbakat dalam industri digital, Tyovan Ari Widagdo, mengapresiasi langkah pemerintah dalam membentuk manajemen talenta tersebut. Tyovan, yang berasal dari Wonosobo, mengakui dalam industri digital, masih sulit mencari anak-anak muda terbaik lulusan IT dari Indonesia. Padahal lulusan IT di Indonesia terbilang cukup banyak.

Lelaki yang sedang mengembangkan platform untuk sekolah bahasa asing seperti bahasa Inggris, Mandarin, Arab, Korea, Jepang dan lain-lain secara online ini berharap, adanya manajemen talenta nasional ini bisa menemukan dan mengembangkan anak muda Indonesia dalam bidang IT dan juga bidang lainnya.

Baca Juga: Jebolan Ajang Pencarian Bakat, Trio Pria Rilis Lagu Kisah

“Kesulitan yang kami alami itu ketika ingin menemukan talenta-talenta engineer atau programmer dan sebagainya. Sampai hari ini masih bajak membajak, supply dan demand-nya tidak seimbang. Lulusan IT banyak cuma yang memiliki kualitas, mungkin tidak sampai 30 persen. Lulusan IT banyak, cuma yang bisa sedikit. 70 persen lulusan IT larinya kerja di bank misalnya atau di mana saja. Kalau dari sisi kami, talenta kesulitannya di situ. Itulah kenapa profesi engineer menjadi profesi dengan gaji tertinggi di Indonesia, gaji engineer yang baru lulus kuliah kalau dia punya grade A, bisa mungkin sekitar 10-15 juta, itu baru lulus kuliah. Itu pun masih sulit mencari talenta engineer itu tadi. Ini problem yang dialami semua industri digital. Tapi kami berupaya ikut membangun ekosistemnya juga, seperti melakukan pelatihan dan sebagainya,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI