Hasil Studi Ungkap Kunci Pernikahan Bahagia, Bukan Anak atau Uang

Rabu, 21 Agustus 2019 | 13:20 WIB
Hasil Studi Ungkap Kunci Pernikahan Bahagia, Bukan Anak atau Uang
Ilustrasi pernikahan bahagia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasang surut adalah hal yang biasa dalam hubungan pernikahan. Ada masanya Anda merasakan kebahagiaan, ada masanya pula Anda akan mengalami kejenuhan, pertengkaran, dan kesalahpahaman.

Tapi, jangan biarkan hal ini terjadi berlarut-larut, ya. Anda dan pasangan harus bangkit agar pernikahan bisa berjalan selamanya, sampai maut memisahkan.

Tapi, bagaimana caranya? Untuk suami, hal ini sebenarnya tak sulit dilakukan. Seperti dilansir dari laman Bright Side, sebuah studi mengungkap, seorang suami yang membahagiakan istrinya, ternyata lebih bahagia dalam kehidupan pernikahannya.

Ya, ini seperti konsep timbal balik. Studi ini melibatkan psikologi perempuan, di mana mereka akan cenderung melakukan lebih banyak untuk pasangan mereka, jika mereka merasa pernikahan mereka berhasil. Dan, ini tentu saja memiliki efek positif pada kehidupan para suami.

Baca Juga: Lakukan Ini di Pagi Hari Agar Pernikahan Bahagia

Untuk sampai pada kesimpulan ini, studi tersebut melibatkan 394 pasangan yang rata-rata telah menikah selama 39 tahun. Dan di sinilah beberapa hal menarik terjadi. Secara umum, para istri menilai kepuasan pernikahan mereka cukup tinggi, yakni 5 dari 6 poin.

Yang lebih mengejutkan adalah bahwa peringkat suami tentang pernikahan lebih positif daripada istri mereka. Ternyata benar, istri yang bahagia membuat suami merasa lebih bahagia.

Dan ada satu lagi temuan menarik. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa istri menjadi kurang bahagia jika pasangannya sakit. Pada saat yang sama, tingkat kebahagiaan suami tidak berubah ketika istri mereka sakit.

Penjelasannya sederhana, karena istri tetap akan merawat suami meski mereka merasa kurang sehat, yang bisa membuat istri lebih stres. Tetapi jika istri sakit, dia bergantung pada anak-anaknya, maka suaminya tidak akan mengalami stres yang sama.

Profesor Paul Dolan juga mengklaim dalam bukunya, Happy Ever After: Escaping The Myth of the Perfect Life, bahwa lelaki lebih diuntungkan dari pernikahan daripada perempuan.

Baca Juga: Studi: Bercinta 11 Kali Dalam Sebulan Bikin Pernikahan Bahagia

Perempuan yang sudah menikah akan mengalami sedikit tekanan tentang pernikahan, sementara lelaki yang sudah menikah tidak mengalami hal tersebut.

Ini membuktikan bahwa pasangan benar-benar dapat meningkatkan hubungan mereka jika mereka sama-sama memerhatikan kebutuhan satu sama lain, baik selama sakit dan saat menghadapi kesulitan lainnya. Kedua pasangan perlu menunjukkan perhatian dan cinta untuk hidup bahagia bersama.

Kesimpulan dari penelitian ini mungkin tidak mengejutkan bagi sebagian orang, tetapi ada hal penting yang harus digarisbawahi. Tingkat kebahagiaan seorang suami tidak memiliki dampak yang sama pada kualitas pernikahan, sedangkan bagi seorang istri, perasaan tidak bahagia bisa sangat merusak hubungan mereka.

Jadi, rumus untuk pernikahan yang bahagia adalah istri yang bahagia. Jika Anda ingin pernikahan yang langgeng dan bahagia, pertama kali, bahagiakanlah istri dahulu. Ini akan memberinya motivasi untuk mengurus keluarga secara sempurna. Setuju?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI