Ini membuktikan bahwa pasangan benar-benar dapat meningkatkan hubungan mereka jika mereka sama-sama memerhatikan kebutuhan satu sama lain, baik selama sakit dan saat menghadapi kesulitan lainnya. Kedua pasangan perlu menunjukkan perhatian dan cinta untuk hidup bahagia bersama.
Kesimpulan dari penelitian ini mungkin tidak mengejutkan bagi sebagian orang, tetapi ada hal penting yang harus digarisbawahi. Tingkat kebahagiaan seorang suami tidak memiliki dampak yang sama pada kualitas pernikahan, sedangkan bagi seorang istri, perasaan tidak bahagia bisa sangat merusak hubungan mereka.
Jadi, rumus untuk pernikahan yang bahagia adalah istri yang bahagia. Jika Anda ingin pernikahan yang langgeng dan bahagia, pertama kali, bahagiakanlah istri dahulu. Ini akan memberinya motivasi untuk mengurus keluarga secara sempurna. Setuju?