Suara.com - Indonesia Creative Cities Festival (ICCF) 2019 akan diselenggarakan di Ternate, Maluku Utara, pada 2 - 7 September 2019. Ajang ini bukan hanya sebagai perayaan potensi dan keunggulan kreativitas lokal, tapi juga menjadi rangkaian wisata sejarah dan ruang yang tepat untuk mempertemukan sejumlah kerja sama dalam jaringan kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Sejumlah tokoh berpengalaman dalam industri kreatif akan jadi pembicara kunci. Target peserta dan pengunjung ICCF 2019 adalah masyarakat perkotaan, mahasiswa, pelaku kreatif muda, hingga profesional di bidang ekonomi kreatif, yang mencakup unsur akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah, dan media kreatif (academics - business - community - government - media).
ICCF 2019 akan terdiri dari rangkaian acara yang menarik dan bersejarah, yaitu;
Festival Benteng Oranje (2-7 September)
Benteng Oranje merupakan salah satu bukti kuat perjalanan sejarah Indonesia yang masih berdiri tegak di Ternate. Pada ICCF 2019, ratusan komunitas pun akan turut serta dalam Festival Benteng Oranje, untuk fokus pada pemanfaatan cagar budaya.
Jejak Sejarah Wallace (2-7 September)
Ilmuwan dan naturalis terkenal asal Inggris bernama Alfred Russel Wallace, tiba di Ternate pada 1858, lalu tinggal dan melakukan penelitian selama empat tahun. Wallace melakukan perjalanan ribuan kilometer untuk mengumpulkan ratusan ribu spesimen mamalia, reptil, burung, kerang, hingga serangga.
Baca Juga: Festival Mesin Waktu Tembus Era 90-an Lewat Gamaliel - Rendy Pandugo
Wallace memperhatikan berbagai makhluk yang ditemukannya sepanjang ekspedisi dan penelitiannya. Wallace menyadari seleksi alam dan kenyataan bahwa spesies terus berevolusi. Ia pun segera mengerjakan teorinya dan membaginya melalui korespondensi kepada Charles Darwin, yang saat itu telah jadi ilmuwan masyhur. Pada ICCF 2019, jejak sejarah Wallace akan menjadi momen penjelajahan kisah perjalanan dan kehidupannya di Ternate.
Karnaval Budaya (2 September)
Sepanjang jalan dari Kedaton Kesultanan Ternate menuju Benteng Oranje akan diisi dengan parade berbagai budaya tradisional. Karnaval budaya ini memiliki misi “Merajut Kembali Indonesia”, dan akan menampilkan miniatur kebudayaan Indonesia yang beragam.
Spice Tour (3 September)
Rempah-rempah melekat erat pada jejak sejarah panjang Kota Ternate. Hingga kini, kita dapat menyusuri bangunan-bangunan peninggalan bersejarah yang masih terawat. Eksplorasi jalur rempah di Ternate akan dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian acara ICCF 2019.
ICCC (4 - 5 September)
ICCN memetakan jurus-jurus yang dapat menjadi solusi untuk pembangunan kabupaten/kota yang berorientasi pada potensi dan ekspresi kreativitas lokal. Ada 11 jurus, yang dinamakan “Catha Ekadaksa”.
ICCC 2019 adalah salah satu dari rangkaian acara ICCF 2019, yang akan dilaksanakan pada 4 - 5 September 2019. Pada konferensi ini akan ada talkshow dan workshop yang diisi para ahli dan praktisi industri kreatif, seperti Erick Thohir (Chairman of Mahaka Group), Martin Hartono (CEO of GDP Venture), Wishnutama (President Commissioner of NET Mediatama), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), hingga Ricky Pesik (Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif/BEKRAF).
Baca Juga: Rayakan HUT RI ke-74, Festival Merah Putih Mitra Gojek Tembus 250 Kota
Coho Gia Kololi Kie (6 September)
“Coho Gia Kololi Kie” diambil dari bahasa lokal Ternate,yang artinya “berpegangan tangan mengelilingi gunung”. ICCF 2019 akan terjadi momentum perayaan kegiatan masyarakat tradisional, yang mana secara khusus dilakukan oleh 42.000 peserta yang akan bergandengan tangan mengelilingi Gunung Gamalama sambil estafet Bendera Merah Putih.