Menelusuri Pripyat, Kota Mati Terdampak Bencana Nuklir Chernobyl

Selasa, 20 Agustus 2019 | 14:45 WIB
  • Taman bermain di Pripyat (Wikimedia Commons Justin Stahlman)
    Taman bermain di Pripyat (Wikimedia Commons Justin Stahlman)
  • (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
    (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
  • Rumah Sakit di Pripyat (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
    Rumah Sakit di Pripyat (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
  • Sekolah di Pripyat (Wikimedia Commons Shanomagg)
    Sekolah di Pripyat (Wikimedia Commons Shanomagg)
  • Supermarket di Pripyat (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
    Supermarket di Pripyat (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
  • (Wikimedia Commons Timm Suess)
    (Wikimedia Commons Timm Suess)
  • (Wikimedia Commons Jorge Frangganilo)
    (Wikimedia Commons Jorge Frangganilo)
  • Taman bermain di Pripyat (Wikimedia Commons Justin Stahlman)
  • (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
  • Rumah Sakit di Pripyat (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
  • Sekolah di Pripyat (Wikimedia Commons Shanomagg)
  • Supermarket di Pripyat (Wikimedia Commons Jorge Fraganillo)
  • (Wikimedia Commons Timm Suess)
  • (Wikimedia Commons Jorge Frangganilo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pripyat, kota yang berada dekat Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Chernobyl ini merupakan salah satu kawasan terdampak bencana nuklir terburuk dalam sejarah peradaban manusia.

Tiga dekade silam, tepat 26 April 1986, reaktor nomor empat di PLTN Chernobyl meledak dan meluluh lantakkan Uni Soviet bagian Barat, Ukraina, dan Eropa. Sejarah mencatat tragedi mengerikan itu sebagai 'bencana Chernobyl'.

Sekitar 350.000 jiwa diungsikan selama periode 1986 hingga 2000, sementara kondisi perekonomian Uni Soviet gegar dan goyah seketika.

Zona evakuasi bencana Chernobyl bahkan berada dalam radius lebih dari 30 kilometer. Bayangkan betapa sunyi dan matinya kota Pripyat.

Baca Juga: Pripyat hingga Koyakoy, Menyimak Sisa Peradaban di 4 Kota Mati Terangker

Meski demikian, tak sedikit wisatawan yang penasaran dengan kondisi kota Pripyat hari ini. Sebagian besar dari mereka juga ingin mengetahui dampak dahsyatnya bencana nuklir Chernobyl.

Mencium gelagat industri wisata dapat dihidupkan di atas kota mati Pripyat, pemerintah setempat membangun beraneka akomodasi, termasuk sebuah hostel untuk para wisatawan yang ingin merasakan sensasi menginap di kota mati tersebut.

Kini, Pripyat merupakan salah satu kota terlantar dengan timbunan sejarah menawan dan patut dikunjungi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI