Suara.com - Sambil memikul penompo rotan, keduk dan kuali gerabah berisikan cendol, santan serta juruh, para penjual dawet bayat berkeliling dari gang ke gang.
Dawet bayat, minuman khas Klaten ini begitu sempurna diseruput tatkala terik menyeringai di siang hari.
Cita rasa manis gurih yang dihasilkan cendol, berkelindan bersama santan kelapanya nan begitu menyegarkan.
Konon untuk menghasilkan minuman segar asli Desa Bogem, Kecamatan Bayat ini para penjaja dawet bayat setempat menggunakan bahan-bahan pilihan.
Baca Juga: Pengasihan Tukang Cendol yang Dikantongi Prabowo saat Debat Lawan Jokowi
Gula Jawa yang digunakan hanya gula yang berasal dari Kulonprogo sebab cita rasanya yang lebih manis, gurih dan harum.
Sementara santan, diolah dari kelapa yang masih utuh dan segar. Usianya tak terlalu muda, tak pula terlalu tua dan diperoleh dari petani lokal di Bayat.
Hmmm, tak heran minuman segar ini jadi favorit banyak wisatawan ya!