Suara.com - Beberapa waktu lalu, publik dibuat geram dengan ulah salah seorang turis yang mabuk dan nyaris membuka pintu darurat pesawat.
Dilansir Suara.com dari laman Mirror, Senin (19/8/19), penerbangan Ryanair dari Manchesterk e Tenerife tersebut sontak membuat penumpang ketakutan dan merasa tidak nyaman.
Turis pria itu muntah kemudian berjalan dan memegang pintu darurat pesawat di ketinggian 35.000 kaki. Bayangkan, betapa paniknya seisi pesawat ketika melihat ulah turis mabuk itu.
"Semua orang duduk dan memikirkan apa yang terjadi di sini? Semuanya begitu ketakutan. Penumpang dalam radius 10 kuris menyadari apa yang terjadi. Itu sangat menyeramkan," tutur salah seorang penumpang bernama Alan Wild kepada Mirror.
Baca Juga: Kisah Turis Ditolak Liburan ke Australia, Alasannya Bikin Geleng Kepala
Alan Wild mengatakan bahwa penerbangan itu jadi mimpi buruk untuknya.
"Itu membuat penerbangan empat setengah jam serasa dua belas jam lamanya, semua orang sangat takut," imbuhnya.
Turis pria tersebut diduga mabuk usai meminum tiga perempat sebotol wiski.
"Anda dapat membayangkan baunya. Saya melihat tasnya terbuka. Dia telah menghabiskan tiga seperempat botol wiski," tambah Wild.
Alan Wild juga mengatakan bahwa turis itu juga sempat berbuat kasar kepada awak kabin.
Baca Juga: Turis di Tokyo Ditantang untuk Cari Tempat Sampah, Ini Penyebabnya
Menurut Wild, awak kabin tidak menghentikannya ketika naik ke pesawat.
"Awak kabin meninggalkannya muntah selama kurang lebih 20 menit., dan teman-temannya membantunya," sebut Wild.
Baru-baru ini, maskapai Ryanair memberlakukan larangan kepada penumpang untuk membawa minuman keras bebas pajak.
Sebelum terbang, pihak maskapai akan mengirim email larangan itu kepada para calon penumpang sebagai pengingat.
Tapi entah bagaimana, pria itu berhasil naik pesawat di Manchester.
Atas kejadian tidak mengenakan tersebut, pihak maskapai meminta maaf kepada para penumpang yang merasa terganggu dengan hadirnya turis mabuk itu.
"Demi keamanan dan kenyamanan pelanggan dan kru kami, kami mematuhi pedoman ketat terkait dengan pelanggan yang mengganggu atau berada di bawah pengaruh alkohol," ungkap juru bicara Ryanair.
Pihak Ryanair menyebutkan, biasanya situasi pelanggan yang membuat gangguan ketika check-in atau di gerbang kebrangkatan tidak diizinkan naik ke pesawat.
"Jika seorang pelanggan berperilaku dengan cara yang tidak wajar selama penerbangan, awak kabin akan memberi tahu kapten."
"Kapten serta kru akan memutuskan bagaimana menangani penumpang yang berbuat masalah. Setiap pelanggan yang mengganggu penerbangan biasanya akan diperingatkan terlebih dahulu oleh kru atau kapten," tambahnya.
Jika masih terus mengganggu penerbangan, kapten dan kru akan segera melaporkan kepada polisi ketika mendarat.
"Kami dengan tulus menyesali ketidaknyaman yang diakibatkan seorang penumpang mabuk di dalam penerbangan ini," tutup juru bicara Ryanair.