Suara.com - Belum lama ini, akun Instagram resmi Restoran Ponyo Malabar di Bandung, Jawa Barat jadi bulan-bulanan netizen di media sosial.
Tak sedikit dari mereka yang melemparkan nada kecewa dan komentar sengit pada akun makanponyo tersebut.
Usut punya usut hal ini ditenggarai beredarnya cetak layar struk belanja dari Restoran Ponyo Malabar.
Dalam struk belanja bertanggal 17 Agustus 2019 tersebut, tersemat nama pelanggan dengan kode sandi 'cina' yang diketik seorang kasir Restoran Ponyo Malabar.
Baca Juga: Kerusuhan di Manokwari, Massa Bakar Gedung DPRD
Tak butuh waktu lama, tulisan berbau sentimen rasisme itu dengan cepat beredar pasca sang pelanggan dengan akun d3lim membagikan pengalaman tak menyenangkan itu melalui unggahan Instagram story nya.
Beragam komentar pedas pun dilayangkan netizen pada akun makanponyo yang menyayangkan sentimen rasisme karyawan mereka.
“Denger2 ini resto yg nulis nama konsumen jadi ‘Cina’ ya? Saya liat tuh di story ci @d3lim. Aduh malu2in deh zaman skrg masih rasis aja. Padahal pengunjung kalian itu beragam lho suka dan rasnya,” tulis @mariskatracy.
“Pernah makan sana sekali , dan liat kelakuan pegawai nya rasis gini, dijamin sih ga akan mampir lg,” tulis @lung_iwan
Menanggapai hal itu, manajemen Restoran Ponyo Malabar dengan cepat memberikan klarifikasi terkait beredarnya struk belanja tersebut.
Baca Juga: Polri Bantah Ada Anggotanya yang Tertembak saat Kerusuhan di Manokwari
Melalui press release yang diunggah akun resmi makanponyo, managemen Restoran Ponyo Malabar menyampaikan permintaan maaf terkait insiden tersebut.
Pihak manajemen restoran mengaku telah bertemu langsung dengan pelanggan berinisial Ibu A yang keberatan dengan sikap karyawan mereka berinisial Sdr. P.
''Adapun yang tercantum pada struk tersebut, setelah kami dapat klarifikasi dari oknum karyawan kami yang bernama Sdr. P, hal ini murni tindakan pribadi yang bersangkutan,'' tulis manajemen Restoran Ponyo Malabar dalam rilisnya.
Pihak manajemen Restoran Ponyo Malabar berjanji akan mengevaluasi insiden ini agar ke depan kejadian serupa tak terulang sekaligus untuk memberikan pelayanan yang lebih baik bagi para pelanggan.
Gimana menurutmu?