Suara.com - Semenjak dimanjakan oleh online shopping, tren berbelanja langsung ke offline store kini semakin tidak diminati. Tak hanya itu, kini muncul tren layanan penyewaan baju atau rental baju.
Layanan tersebut memungkinkan pembeli untuk "meminjam" pakaian dengan harga murah setiap bulan.
Seperti dilansir dari Elle, pada hari Jumat (16/08/2019), Banana Republic mengumumkan bahwa merambah ke bisnis persewaan baju dengan meluncurkan Style Passport.
Banana Republic, yang dimiliki oleh Gap Inc., akan secara resmi meluncurkan Style Passport pada bulan September mendatang. Layanan berlangganannya cukup sederhana, untuk USD 85 (Rp 1,2 juta) sebulan, pelanggan dapat menyewa hingga tiga busana sekaligus.
Baca Juga: Bernilai Puluhan Juta, Ini Deretan Busana Mewah Luna Maya
Biaya tersebut sudah termasuk pengiriman prioritas gratis, pertukaran dan pengembalian tidak terbatas, dan layanan pencucian gratis. Untuk peluncuran perdana, Style Passport akan menawarkan gaya wanita dengan rencana untuk menambahkan koleksi pria di kemudian hari.
" Style Passport akan mendorong pendapatan tambahan, dan membantu kami terhubung dengan pembeli yang lebih muda yang menghargai gaya yang hebat dan menginginkan cara yang terjangkau dan berkelanjutan untuk mencoba mode baru," ujar Mark Breitbard, CEO dan presiden Banana Republic.
"Dengan layanan baru ini, kami akan mengumpulkan wawasan berharga dari basis pelanggan yang sangat interaktif yang dapat digunakan untuk merancang produk dan pengalaman masa depan," tambahnya.
Style Passport menjadi layanan rental baju terbaru, bergabung dengan layanan penyewaan pakaian lainnya yang terus bertambah. Awal tahun ini, Urban Outfitters mengumumkan layanan penyewaannya, Nuuly. Lalu ada Bloomingdale's yang akan meluncurkan layanan berlangganan pada bulan September juga.
Baca Juga: Dolce & Gabbana Luncurkan Koleksi Busana untuk Perempuan Berukuran Plus