Suara.com - Tak ada salahnya, sih, jika Anda ingin mencoba variasi bercinta yang baru atau beda dari biasanya, misalnya meletakkan cokelat atau es krim di atas tubuh pasangan.
Tapi, jangan coba-coba meletakkan makanan tersebut di vagina, ya!
Ini adalah ide yang sangat buruk. Dilansir dari Metro, ada beberapa alasan mengapa Anda tidak boleh meletakkan cokelat atau es krim, apalagi yang berpotensi meleleh, di dalam vagina.
Cokelat atau es krim yang meleleh kemungkinan akan meninggalkan sisa di dalam vagina. Benda asing apa pun yang tertinggal di vagina dapat menyebabkan infeksi.
Baca Juga: Perlu Tahu, Ini 5 Manfaat Bercinta di Pagi Hari Menurut Sains
Kandungan kedua makanan ini juga bisa menyebabkan masalah. Vagina memiliki ekosistem yang penting untuk menjaga keseimbangan pH dengan bantuan bakteri baik. Jika Anda memasukkan sesuatu yang bergula di sana, Anda akan mengacaukan ekosistem bakteri sehat itu, membiarkan bakteri jahat tumbuh, dan menyebabkan segala macam kerusakan, termasuk infeksi, rasa sakit, dan iritasi.
Jika Anda membuat vagina mengalami infeksi karena cokelat atau es krim, Anda mungkin perlu menjalani perawatan ke dokter kandungan dan akan disarankan untuk berhenti berhubungan seks sementara waktu, sampai kondisi vagina normal kembali.
Karin O’Sullivan, pemimpin klinis di yayasan kesehatan seksual FPA mengatakan, apapun yang masuk ke dalam vagina, harus bisa diambil utuh.
"Makanan yang tertinggal di vagina membuat Anda harus segera mendatangi UGD atau klinik kesehatan seksual untuk dibuang atau dibersihkan. Adalah ide buruk untuk memasukkan makanan apa pun, terutama permen, cokelat, atau es krim ke dalam vagina Anda," kata dia.
Vagina memiliki keseimbangan alami yang dapat dikacaukan oleh masuknya benda asing.
Baca Juga: Jadikan Masturbasi sebagai Foreplay, Ini Manfaatnya saat Bercinta
"Dalam hal makanan, kebersihan bisa menjadi masalah, dengan masuknya bakteri baru ke dalam vagina. Makanan manis dapat mengganggu keseimbangan pH vagina, dan berfungsi sebagai sumber makanan bagi bakteri dan ragi yang dapat menyebabkan infeksi seperti sariawan atau bakteri vaginosis," lanjut dia.