Suara.com - Pernahkah Anda memperhatikan apa saja makanan yang Anda konsumsi sehari-hari? Sadar atau tidak, ternyata apa yang kita makan dapat berdampak pada lingkungan.
Bahkan, menurut laporan terbaru dari PBB, produksi makanan disebut turut berkontribusi terhadap pemanasan global.
Meski begitu, hal ini tidak berarti kita harus berhenti mengonsumsi makanan tertentu.
Pasalnya, beberapa makanan yang dikategorikan berdampak buruk bagi lingkungan adalah makanan yang biasa kita temui sehari-hari.
Baca Juga: Merdeka! Ini 6 Makanan yang Dijadikan Bekal Pahlawan Melawan Penjajah
Bahkan, makanan-makanan tersebut mungkin menjadi salah satu bahan makanan penting bagi sebagian orang. Akibatnya, tentu saja kita tidak bisa semudah itu untuk berhenti mengonsumsinya.
Dilansir dari laman Bustle, inilah 5 bahan makanan yang ternyata bisa berdampak buruk bagi lingkungan.
1. Daging
Daging sudah lama dituding menjadi penyebab pemanasan global. Menurut Scientific American, produksi daging seperti sapi, ayam, dan babi dapat meningkatkan efek gas rumah kaca.
Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa beberapa orang memilih untuk menjadi vegetarian atau mengikuti gaya hidup vegan.
Baca Juga: Bebas Dimakan Sebanyak Apapun, Makanan ini Tidak Akan Membuat Anda Gemuk!
2. Keju
Layaknya daging, keju sebagai produk olahan hewani juga memiliki dampak buruk bagi lingkungan dan berkontribusi meningkatkan gas emisi rumah kaca.
Bahkan, sebuah studi oleh National Resource Defense Council menunjukkan jika ada keju-keju tertentu yang menghasilkan lebih banyak gas rumah kaca karena proses pengolahan dan produksinya.
3. Almond
Almond merupakan jenis kacang yang disukai banyak orang dan kerap dipakai dalam pembuatan cokelat.
Namun, produksi almond rupanya membutuhkan banyak air. Bahkan, saking banyaknya air yang dibutuhkan almond, California sebagai daerah penghasil almond dikabarkan mengalami kekeringan.
4. Alpukat
Siapa sangka jika alpukat juga dapat berdampak buruk bagi lingkungan? Mirip seperti almond, alpukat juga membutuhkan banyak air untuk dapat tumbuh.
Selain itu, alpukat juga biasanya ditanam di lahan yang sama berulang kali. Hal ini dapat membuat lahan tersebut kehabisan nutrisi sehingga petani pun berganti menggunakan pestisida dan pupuk kimia.
5. Produk kedelai
Aneka macam produk kedelai seperti tahu, tempe, dan susu kedelai kerap digunakan vegetarian sebagai pengganti daging.
Namun, nyatanya, produksi kedelai secara komersial juga berperan dalam proses penebangan hutan secara besar-besaran serta peningkatan efek gas rumah kaca.