99,99 Komik Strip, Komik Viral Mahasiswa Medan yang Laku Dijual di 3 Benua

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Jum'at, 16 Agustus 2019 | 07:50 WIB
99,99 Komik Strip, Komik Viral Mahasiswa Medan yang Laku Dijual di 3 Benua
Pencipta 99,99 Komik strip asal Medan yang kian mendunia [VOA/Anugrah Andriansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 99,99 Komik Strip, Komik Viral Mahasiswa Medan yang Laku Dijual di 3 Benua.

Empat mahasiswi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menciptakan sebuah komik yang mengangkat kearifan lokal dan bertema tentang pendidikan karakter anak.

Ajaibnya, komik karya empat mahasiswi tersebut telah dipasarkan ke berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Afrika.

Empat mahasiswi itu adalah Riski Ajura Ayu Ningtia, Dinda Dewi, Nabila Khalisah br Simamora, dan Meily Winie Manik. Mereka membuat karya 99,99 Komik Strip yang identik dengan budaya di Sumatera Utara (Sumut). Komik karya empat perempuan muda tersebut menyampaikan 99 cerita dengan sembilan karakter moral anak.

Baca Juga: Cerita Pelajar Indonesia Luncurkan Komik Anti Bullying di Markas PBB

Ketua tim pembuat 99,99 Komik Strip, Riski Ajura Ayu Ningtia mengatakan kepada VOA, komik yang dibuat sejak Maret 2019 dan diluncurkan pada Mei 2019 tersebut saat ini telah dipasarkan ke berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, India, Perancis, Tunisia, Jerman, Jepang, Australia, dan Yaman.

Komik yang dipasarkan ke mancanegara itu hanya tersedia dalam versi bahasa Inggris.

Bukan hanya dalam bentuk buku, Komik tersebut kini tersedia dalam bentuk digital dan bisa diunduh di Google Play Store.

Dinda Dewi (kiri) dan Riski Ajura Ayu Ningtia (kanan) dua dari empat mahasiswi UMSU yang menciptakan 99,99 komik strip menggunakan bahasa daerah [VOA/Anugrah Andriansyah]
Dinda Dewi (kiri) dan Riski Ajura Ayu Ningtia (kanan) dua dari empat mahasiswi UMSU yang menciptakan 99,99 komik strip menggunakan bahasa daerah [VOA/Anugrah Andriansyah]

"Kita juga bekerja sama dengan pihak lain untuk membantu kami menyebarluaskan dan mempromosikan komik ini ke berbagai negara. Itu (komik) disebarkan melalui yang bisa diunduh saja, karena kami kesulitan kalau dalam bentuk buku," seru Ajura di Medan, Rabu 14 Agustus 2019 seperti mengutip VOAIndonesia.

Lanjut Ajura, 99,99 Komik Strip tersebut juga berbeda dari komik pada umumnya. Penggunaan 9 bahasa daerah yang ada di Sumut menjadi pembedanya, masing-masing penyampaian ceritanya diambil dari bahasa suku Batak Toba, Angkola, Mandailing, Melayu Deli, Melayu Pesisir, Simalungun, Karo, Nias, dan Pakpak. Hal itu yang menjadikan komik ini memiliki ciri khas tersendiri.

Baca Juga: Dibintangi Aktor-aktor Keren, Komik Eggnoid Akan Difilmkan

"Yang menjadi ciri khas dari komik ini adalah kita mengangkat budaya. Pada karakternya kami selalu menggunakan karakter dari setiap daerah seperti Mandailing, Melayu Deli yang biasa karakternya menggunakan warna kuning. Lalu, Batak itu identik dengan warna merah, hitam, dan emas," sebut Ajura.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI