Menilik Sejarah Perjalanan Panjang ARTJOG, Kenduri Seni di Yogyakarta

Rabu, 14 Agustus 2019 | 15:55 WIB
Menilik Sejarah Perjalanan Panjang ARTJOG, Kenduri Seni di Yogyakarta
Artjog. (Suara.com/Iqbal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika mendengar ARTJOG, rasanya nama Festival Seni Kontemporer ini pasti sudah tidak asing lagi di telinga Anda, khususnya para penikmat seni bukan?

Sebelum melangkah ke ARTJOG MMXIX, Suara.com akan mengajak Anda untuk mengenal lebih dalam evolusi dari perhelatan festival seni kontemporer ini terlebih dahulu.

Berikut Suara.com hadirkan evolusi, sejarah perjalanan panjang lahirnya ARTJOG.

1. Jogja Art Fair #1 (2008)

Baca Juga: Sambangi Yogyakarta, Menteri Keuangan Sri Mulyani Resmikan ARTJOG MMXIX

Jogja Art Fair pada tahun 2008 menjadi tonggak awal mula lahirnya ARTJOG. Perlu diketahui, dahulu Jogja Art Fair ini menjadi salah satu rangkaian dari acara Festival Kesenian Yogyakarta (FKY).

Format awal dari Jogja Art Fair ini sendiri merupakan sebuah pameran besar seni rupa, dengan sistem panggilan terbuka.

2. Jogja Art Fair #2 (2009)

Pada tahun 2009, nama pameran seni ini masih bertajuk Jogja Art Fair. Namun bedanya, Jogja Art Fair ini tak lagi berdampingan dengan alias sudah terpisah dari rangkaian FKY.

3. ARTJOG 2010 - Indonesia Art Now - (16-29 Juli 2010)

Baca Juga: 5 Instalasi Seni Ini Siap Hadir di ARTJOG 2019, Apa Saja?

Artjog. (Suara.com/Iqbal)
Artjog. (Suara.com/Iqbal)

Akhirnya, pada tahun 2010 menjadi tahun evolusi lanjutan bagi pameran seni besar di Yogyakarta ini. Ya, akhirnya ekshibisi ini menyandang nama baru ARTJOG yang diselenggarakan oleh Heri Pemad Management.

ARTJOG 2010 pada waktu itu masih bertempat di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dan menampilkan sebanyak 158 karya bertema 'Indonesia Art Now'.

4. ARTJOG 2011 - (16-29 Juli)

Berbeda dari tahun 2010, ARTJOG di tahun 2011 lebih membawakan tema dari jati diri ekshibisi itu sendiri. ARTJOG 2011 ini masih diseleksi olehAminudin T.H Siregar sebagai kurator.

ARTJOG 2011 ini memamerkan sebanyak 251 karya seni yang terdiri dari lukisan, instalasi hingga video.

Menariknya lagi, halaman depan TBY sempat dibongkar dan digali untuk menempatkan tampilan sempurna dari sebuah karya.

Bukan tanpa alasan, penggalian ini dilakukan untuk mencapai tampilan perfeksionis seniman terhadap karya yang sudah dibuat.

5. ARTJOG 2012 - Looking East, A Gaze upon Indonesian Contemporary Art - ( 4-28 Juli )

Artjog 2012. (Suara/Arendya)
Artjog 2012. (Suara/Arendya)

Masih bertempat di TBY, ARTJOG 2012 menampilkan sebanyak 192 karya dari para seniman.

192 karya seni yang dipamerkan terdiri dari 44 instalasi, 25 foto, 12 patung dan 93 lukisan.

Tema yang dibawakan ARTJOG 2012 ini mengajak masyarakat untuk lebih memahami apa yang sedang terjadi di Indonesia sebagai kawasan timur dunia.

ARTJOG 2012 ini berisi karya kritis yang mengandung makna tersirat di dalamnya.

Pada bagian depan ekshibisi, pengunjung telah disambut dengan karya megah dari Joko Dwi Avianto yang berupa instalasi bambu.

Instalasi bambu tersebut diciptakan Joko Dwi Avianto sebagai simbolisasi vegetasi hutan.

6. ARTJOG 2013 - Maritime Culture - (16-20 Juli)

Artjog 2013. (Suara/Arendya)
Artjog 2013. (Suara/Arendya)

ARTJOG 2013 begitu menarik perhatian wisatawan dan masyarakat Yogyakarta khususnya.

Antrean panjanng memadati acara pembukaan ARTJOG 2013 kala itu. Ekshibisi ARTJOG 2013 sendiri menampilkan 115 karya seni.

ARTJOG 2013 sendiri mengusung tiga kategori pameran yakni special presentation, commision work dan art fair.

Mengusung tema Maritime Culture, ARTJOG 2013 ingin mengingatkan pengunjung bahwa Indonesia adalah negara maritim di mana nenek moyang kita dulunya berawal dari seorang pelaut.

Dalam ARTJOG 2013 ini beberapa seniman dari luar negeri seperti Australia, Tokyo, Malaysia, hingga Amerika Serikat turut memamerkan karyanya dalam ekshibisi ini.

7. ARTJOG 2014 - Legacies of Power - (7-22 Juni)

ARTJOG 2014 masih bertempat di Taman Budaya Yogyakarta (TBY). Semakin menarik, ARTJOG 2014 mengusung tema politik pada kala itu.

Legacies of power ini dipilih bertepatan dengan tahun pemilihan umum di Indonesia. Di bagian depan ekshibisi, berdiri instalasi 150 figur 'Goni Kabinet' yakni boneka karung goni karya seniman muda bernama Samsul Arifin.

ARTJOG 2014 sendiri diikuti oleh 103 seniman dengan ratusan karya di dalamnya. Tak hanya lukisan dan patung, eksihibisi ini juga menampilkan karya seni media rekam yang ditampilkan pada monitor LCD.

8. ARTJOG 2015 - Infinity In Flux - (6-28 Juni)

Mengusung tema Infinity in Flux - The Unending Loop that Bonds the Artist and the Audience, ARTJOG 2015 ini menampilkan karya dari 86 seniman.

Masih berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), ARTJOG ke-8 ini ingin menonjolkan kata infinity yang berarti tak terbatas sebagai perwakilan simbol dari angka delapan.

ARTJOG 2015 ini memamerkan karya yang dapat dirasakan oleh ragam panca indera, seniman juga terlihat menggabungkan aspek dinamis dan statis dalam karyanya.

Istri mendiang John Lennon yakni Yoko Ono juga turut berpartisipasi dalam ARTJOG 2015 ini lewat presentasi karya Wish Tree.

9. ARTJOG 2016 - Universal Influence - (27 Mei- 27 Juni)

Pada tahun 2016, ARTJOG mulai menempati lokasi baru di Jogja National Museum (JNM). Kapasitas JNM dirasa memiliki karakter ruang pajang berbeda yang memberi warna baru pada transformasi ARTJOG.

Diikuti 62 seniman, ARTJOG 2016 ini mengusung tema Universal Influence, di mana kebudayaan global datang dari peristiwa bersejarah.

10. ARTJOG 2017 - Changing Perspective - (19 Mei - 19 Juni)

Artjog 2017. (Suara/Arendya)
Artjog 2017. (Suara/Arendya)

Masih di Jogja National Museum (JNM), ARTJOG 2017 mengusung tema besar 'Changing Perspective'. ARTJOG 2016 dalam tema yang dibawakannya, ingin memberikan perspektif berbeda dalam cara seseorang menikmati karya seni.

Salah satu ikon dari ARTJOG 2017 ini ialah instalasi mata pada ikon pintu masuk gerbang pameran karya seniman muda, Wedhar Riyadi.

Floating Eyes ini merupakan simbol di mana akibat teknologi yang semakin canggih, kini manusia tak hanya bisa melihat sesuatu melainkan dilihat oleh orang lain.

11. ARTJOG 2018 - Enlightment - (4 Mei-4 Juni)

Artjog 2018. (Hitekno/Dinar Surya Oktarini)
Artjog 2018. (Hitekno/Dinar Surya Oktarini)

Memasuki tahun ke-11, ARTJOG kian banyak memberikan kejutan kepada para penikmat seni. Ratusan karya dari 54 seniman tampil elok dalam ARTJOG 2018 ini.

Mengusung tema Enlightment, ARTJOG 2018 ingin memberikan sebuah pencerahan kepada para pengunjung. Yang mana, pencerahan ini merupakan proyeksi dari kerja seni budaya, filsafat dan pengetahuan dalam satu kesatuan di dalam ARTJOG.

Salah satu karya yang menarik perhatian pengunjung yakni 'Sea Remembers' karya seniman Mulyana.

Karya instalasi ini memamerkan indahnya terumbu karang dan ikan bawah laut yang terbuat dari seni modular berupa rajutan.

12. ARTJOG MMXIX - Arts in Common, Common | Space - (25 Juli - 25 Agustus)

Tak terasa ARTJOG sudah mencapai penyelenggaraanya yang ke 12 di tahun 2019 ini.

Pada penyelenggaraanya kali ini, ARTJOG ingin memposisikan diri sebagai Festival Seni Rupa Kontemporer Internasional.

Bertempat di Jogja National Museum, ARTJOG MMXIX kali ini mengusung tema Arts in Common.

Arts in Common atau Common Space ini rencananya akan menjadi tema besar untuk ARTJOG, mulai tahun 2019 ini hingga 2021 mendatang.

Artjog 2019. (Suara/Arendya)
Artjog MMXIX. (Suara/Arendya)

ARTJOG MMXIX ini diikuti oleh 39 seniman baik individu maupun kelompok dari dalam hingga luar negeri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI