Keren, Lukisan Penderita Autis Hingga Kanker Dipamerkan di Art Day Life

Senin, 12 Agustus 2019 | 19:00 WIB
Keren, Lukisan Penderita Autis Hingga Kanker Dipamerkan di Art Day Life
Foto-foto karya penderita autis, kanker anak, dan skizofrenia di art day life
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keren, Lukisan Penderita Autis Hingga Kanker Dipamerkan di Art Day Life

Dalam rangka sambut kemerdekaan RI ke-74, Plaza Indonesia untuk ketiga kalinya menghadirkan Indonesia Food & Art Festival.

Dalam rangkaian program ini Plaza Indonesia mempersembahkan Art Exhibition dengan tema besar I Love Indonesia. Pameran seni ini diadakan selama bulan Agustus dan berkolaborasi dengan seniman-seniman terbaik Indonesia.

Foto-foto karya penderita autis, kanker anak, dan skizofrenia di art day life
Foto-foto karya penderita autis, kanker anak, dan skizofrenia di art day life

Tidak hanya memamerkan karya seni lukisan, instalasi, dan mural, pameran seni Art Day Life menghadirkan banyak program selama periode pameran dimana pengunjung bisa turut berpartisipasi dan berinteraksi dan mendapat art experience unik melalui program-program di pameran ini. 

Baca Juga: Ditemukan di Belanda! Lukisan Bunda Maria Jawa Naik ke Surga dari Merapi

Ipung selaku perwakilan dari Talenta Organizer meengatakan, ada banyak karya dari tanlenta-talenta lokal dihadirkan di pameran ini. Namun yang paling menarik tentunya adalah karya-karya lukis dari penderita skizofenia, anak-anak penderita kanker, dan anak-anak autism.

"Karena di sini ada misi sosialnya. Jadi semua seniman diberi ruang untuk berkarya. Mereka yang spesial, seperti penderita skizofrenia, autis, dan anak-anak penderita kanker kami beri uang agar mereka juga bisa membuktikan diri bahwa mereka bisa memberi hasil dari sebuah pekerjaan yang disukai dan tekuni," kata Ipung saat ditemui Suara.com, Senin (12/8/2019) di salah satu mall di kawasan Jakarta Pusat.

Ipung menjelaskan ajang ini menjadi wadah untuk menunjukkan hidup mereka tidak selalu tentang obat. Mereka bisa melukis dan melakukan kegiatan normal. Selain itu melukis juga menjadi salah satu terapi yang baik.

"Kami memberikan terapi lewat seni. Mereka bebas berekspresi. Itulah sebabnya kami tidak menentuka  teman lukisan. Lukisan mereka tidak ditawarkan untuk dijual atau dilelang, tetapi jika ada yang ingin membeli boleh. Bukan untuk komersil tetapi dananya akan dipakai lagi untuk biaya mereka menciptakan karya seni lagi," jelasnya.

Baca Juga: Lukisan Van Gogh Akhirnya Terungkap usai Tersimpan 25 Tahun sebagai Hiasan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI