"Ketika kau menyuling sesuatu, banyak dari kotoran yang tersisa tertinggal di produk buangan, sementara produk finalnya lebih murni," ujarnya.
"Dan itulah yang kami temukan dalam vodka kami--kami melakukan fermentasi pada gandum, kemudian melakukan penyulingan. Kami tidak menemukan adanya radioaktif di produk akhir tersebut."
Vodka "Atomik" sendiri dikabarkan akan diproduksi dalam jumlah kecil dan dijual di tahun 2019 ini.
Nantinya, sebesar 75% dari laba penjualan Atomik juga akan disumbangkan ke komunitas yang terdampak bencana Chernobyl.
Baca Juga: Chernobyl Resmi Jadi Tempat Wisata, Ukraina Gelontorkan Miliaran Dolar
"Kupikir ini adalah botol vodka terpenting di dunia karena dapat membantu perekenomian komunitas yang tinggal di sekitar area Chernobyl," ucap Jim Smith.
Diketahui, terlepas dari larangan pemerintah, masih ada 150 orang berusia tua yang memilih untuk tetap tinggal di Zona Eksklusi Chernobyl hingga saat ini.
Sementara, turis pun dikabarkan mulai bisa berkunjung ke Chernobyl meski hanya untuk waktu singkat.