Kampanye untuk tidak berlebihan menggunakan kantong plastik kini banyak digaungkan, karena penggunaannya yang berlebihan mangakibatkan banyak tumpukan sampah yang tidak bisa diurai oleh bumi.
Satu produk sampah berbahan plastik, baru bisa diurai setelah puluhan hingga ratusan tahun.
Bayangkan, jika ada miliaran ton sampah plastik di muka bumi ini? Berapa banyak sampah yang akan memenuhi alam?
Berangkat dari masalah tersebut, Tiza Mafira menginisiasi perkumpulan nasional yang memiliki misi untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik.
"Awalnya saya dan teman-teman terusik melihat banyaknya plastik yang menjadi sampah di alam. Kemudian kami tergerak untuk menyampanyekan kesadaran masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik," ungkap Tiza Mafira Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) saat ditemui Suara.com belum lama ini di Jakarta.
Pada 2013 Diet Kantong Plastik memulai gerakannya dengan membuat petisi kepada peritel agar tidak memberikan kantong plastik secara cuma-cuma. Tiza dan kawan-kawan merasa tidak cukup jika hanya mengedukasi masyarakat.
"Saya bilang kepada peritel, mereka nggak akan rugi tidak membagikan plastik secara cuma-cuma. Justru akan diuntungkan dengan adanya aturan plastik berbayar," jelasnya.