Seruan Komunitas Diet Kantong Plastik, Saatnya Alam Bebas Plastik!

Sabtu, 10 Agustus 2019 | 10:00 WIB
Seruan Komunitas Diet Kantong Plastik, Saatnya Alam Bebas Plastik!
Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), gencar melakukan kampanya dan edukasi kepada masyarakat untuk menyelamatkan bumi dari bahaya plastik. (Instagram Tiza Mafira/@tzmfr)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seruan Komunitas Diet Kantong Plastik, Saatnya Alam Bebas Plastik!

Kampanye untuk tidak berlebihan menggunakan kantong plastik kini banyak digaungkan, karena penggunaannya yang berlebihan mangakibatkan banyak tumpukan sampah yang tidak bisa diurai oleh bumi.

Satu produk sampah berbahan plastik, baru bisa diurai setelah puluhan hingga ratusan tahun.

Bayangkan, jika ada miliaran ton sampah plastik di muka bumi ini? Berapa banyak sampah yang akan memenuhi alam?

Baca Juga: Komunitas KCC Medan, Ajang Kopdar Pecinta K-Pop di Tanah Sumatera

Tiza Mafira, Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), (Instagram Tiza Mafira/@tzmfr)
Tiza Mafira, Direktur Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP), (Instagram Tiza Mafira/@tzmfr)

Berangkat dari masalah tersebut, Tiza Mafira menginisiasi perkumpulan nasional yang memiliki misi untuk mengajak masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik.

"Awalnya saya dan teman-teman terusik melihat banyaknya plastik yang menjadi sampah di alam. Kemudian kami tergerak untuk menyampanyekan kesadaran masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik," ungkap Tiza Mafira Direktur Eksekutif Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik (GIDKP) saat ditemui Suara.com belum lama ini di Jakarta.

Pada 2013 Diet Kantong Plastik memulai gerakannya dengan membuat petisi kepada peritel agar tidak memberikan kantong plastik secara cuma-cuma. Tiza dan kawan-kawan merasa tidak cukup jika hanya mengedukasi masyarakat.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 

(Video by @diverscleanaction @pandulaut.id ) . . Di Indonesia, sampah plastik tak hanya menjadi masalah di wilayah darat saja, tapi juga sudah menyebarluas hingga ke wilayah laut. Pernah dengar 'prestasi' bahwa Indonesia menempati peringkat ke-2 sebagai negara penyumbang sampah plastik di laut terbesar di dunia? Akibatnya.. Seringkali kita melihat berita satwa laut tak sengaja memakan plastik : sedotan plastik di hidung kura-kura atau paus di Wakatobi yang menelan hingga 5,9 kg plastik. Selain ekosistem laut yang terancam karena plastik, manusia pun juga. Melihat fakta-fakta tersebut perlu adanya suatu gerakan bersama sebagai upaya pengurangan sampah plastik agar di tahun 2025 kita bisa mengurangi sampah plastik sebesar 70 persen. Pawai Bebas Plastik adalah gerakan bersama dan aksi terbesar di Indonesia, yang mengajak masyarakat menunjukkan komitmennya untuk menolak plastik sekali pakai (#TolakSekaliPakai) pada : Minggu, 21 Juli 2019 06.00 WIB – 10.00 WIB Bundaran HI - Lapangan Aspirasi Monas Titik Kumpul: CFD Bundaran HI, depan Deutsche Bank (ada Monster Plastik sebagai patokan) Agenda acara : Pawai dari Bundaran HI hingga ke Monas, Orasi, Flashmob, Monster Plastik dan Pertunjukan Musik. Akan dihadiri oleh : Susi Pudjiastuti Kaka dan Ridho Slank Navicula Dan masih banyak lagi! Band Pembuka oleh : SOMAGORA. MC oleh Veronika dan Valerie (Twins of Asia's Next Top Model 5) Mau hadir sebagai peserta Pawai? Daftarkan dirimu di bit.ly/pawaibebasplastik dan jangan lupa untuk membawa poster yang menyuarakan #TolakSekaliPakai ya! . . Thanks for the support MRT! @silviahalim18

A post shared by TizaMafira (@tzmfr) on

Baca Juga: Yuk, Gowes Bareng Komunitas Sepeda Serpong

"Saya bilang kepada peritel, mereka nggak akan rugi tidak membagikan plastik secara cuma-cuma. Justru akan diuntungkan dengan adanya aturan plastik berbayar," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI